Indovoices.com –Presiden Jokowi menyatakan komitmennya siap menjadi yang pertama disuntik vaksin corona jika vaksinnya sudah siap. Hal ini dikemukakan Jokowi dalam wawancara eksklusif bersama Rosiana Silalahi dalam program ‘Rosi’.
“Nanti kalau sudah ada vaksin, Bapak Presiden disuntik duluan?” tanya Rosi sebagaimana dikutip dari Kompas TV, Selasa (17/11).
Jokowi pun menjelaskan untuk siapa saja yang akan mendapatkan prioritas utama vaksin, sudah diatur mulai dari tenaga medis, TNI-Polri, hingga ASN yang bekerja melayani publik.
“Yang pertama disuntik nanti tenaga kesehatan, para dokter, para perawat itu didahulukan. Kemudian TNI dan Polri didahulukan. Kemudian pelayan publik, ASN di tempat pelayanan yang menyangkut pelayanan kepada masyarakat, setelah itu guru juga sama didahulukan,” ungkap Jokowi.
“Kita sudah punya list kok. List-nya siapa-siapa yang disuntuk dan di lokasi mana. Nanti minggu depan insyaallah kita sudah mulai simulasi, minggu depan,” lanjutnya lagi.
Rosi pun kembali menekankan bahwa jika Jokowi yang disuntik duluan, maka rakyat akan lebih percaya terhadap kualitas vaksin tersebut.
“Kenapa saya tanya itu, Pak, karena orang akan makin percaya kalau Presidennya yang udah duluan disuntik,” kata Rosi.
Meski demikian, Jokowi menyerahkan keputusan tersebut kepada tim. Artinya, siapa yang pertama disuntik vaksin corona terserah kepada tim yang mengurusi vaksin
Meski siap untuk disuntik vaksin corona lebih dulu, namun Jokowi tidak ingin justru ada anggapan harusnya rakyat yang pertama disuntik vaksin, bukan presiden.
“Ya kalau saya (jika) sudah ditentukan oleh tim bahwa Presiden yang pertama, saya siap. Tapi jangan sampai nanti Presiden yang pertama di situ, ‘loh enak sekali Presiden yang pertama. Harusnya rakyat dulu’. Jangan sampai seperti itu,” pungkas Jokowi.(msn)