Indovoices.com –Presiden Joko Widodo alias Jokowimeminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 fokus menangani provinsi-provinsi dengan peningkatan jumlah kasus baru tertinggi, seperti Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Papua, dan Nusa Tenggara Barat.
Presiden meminta gugus tugas untuk mempersiapkan seluruh rumah sakit dan fasilitas kesehatan untuk mengantisipasi risiko terjadinya ledakan jumlah pasien Covid-19.
“Gugus Tugas agar fokus pada provinsi dengan kasus baru yang cukup tinggi, terutama di Jawa untuk bantu berikan dukungan penuh pada Provinsi Jawa Timur, terutama berkaitan dengan kesiapan rumah sakit darurat dan rujukan,” kata Jokowi saat membuka Rapat Terbatas Percepatan Penanganan Covid-19 di Istana Negara, Jakarta.
Menurut dia, peningkatan kapasitas testing harus dilakukan untuk mengetahui seberapa luas tingkat penyebaran virus corona di provinsi-provinsi dengan jumlah kasus penambahan yang cukup tinggi.
Sementara itu, di wilayah DKI Jakarta yang menjadi episentrum pertama wabah ini, tingkat penyebarannya telah berangsur-angsur turun. “Data terakhir tadi pagi tren untuk R0 (reproduction rate) dan Rt (effective reproduction number) dari Jakarta sudah di bawah satu sehingga ini perlu kita tekan agar lebih turun lagi,” kata Presiden.
Sebelumnya, mantan Walikota Solo itu telah mematok target penurunan angka penularan corona bisa terjadi bulan Mei ini. Dengan demikian, tingkat penularan Covid-19 dapat diturunkan ke level moderat pada Juni, dan ringan pada Juli 2020.
Menurut Jokowi, negara yang akan menjadi pemenang adalah negara yang berhasil mengatasi corona. Atas dasar itu, Jokowi meminta agar pemerintah melakukan berbagai cara untuk bisa menurunkan laju penyebaran Covid-19.
Dia juga meminta agar semua kekuatan yang dimiliki Indonesia dilibatkan untuk pengendalian corona dan dampaknya di masyarakat. Menurut Jokowi, tugas tersebut tak hanya dibebankan kepada Gugus Tugas namun seluruh elemen bangsa.
Adapun jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 secara nasional per Selasa 26 Mei 2020 mencapai 23.165 orang dengan jumlah penambahan kasus baru sebanyak 415. Sedangkan jumlah spesimen yang telah diperiksa mencapai 188.302 atau 688 spesimen per satu juta populasi.(msn)