Indovoices.com –Presiden Joko Widodo menegaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia harus bangkit pada kuartal III 2020. Ia tidak ingin pertumbuhan ekonomi kembali minus.
“Kalau kita masih berada pada posisi minus, artinya kita masuk ke resesi,” kata Presiden Jokowi saat memberi pengarahan pada para gubernur lewat konferensi video dari Istana Kepresidenan, Bogor, Selasa (1/9/2020).
Pada Kuartal II 2020, ekonomi Tanah Air diketahui minus 5,32 persen.
Ekonomi mengalami kontraksi akibat penutupan serta pembatasan sejumlah aktivitas ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Demi menggenjot pertumbuhan ekonomi di kuartal III, maka Indonesia masih memiliki kesempatan di bulan September ini.
Presiden Jokowi mengingatkan pada gubernur untuk segera mempercepat belanja APBD provinsi.
Ia juga meminta kepala daerah memerintahkan bupati dan wali kota untuk melakukan hal serupa.
“Terutama yang berkaitan dengan belanja barang, belanja modal, belanja Bansos ini betul-betul disegerakan sehingga bisa meningkatkan konsumsi masyarakat dan memulihkan ekonomi di daerah,” kata Presiden Jokowi.
Kepala Negara menyebut, rata-rata belanja APBD provinsi secara nasional saat ini baru mencapai 44,7 persen. Sementara rata-rata belanja APBD kabupaten/kota 48,8 persen.
Ia lantas menunjukkan tabel yang menampilkan belanja setiap daerah. Ia meminta daerah yang belanjanya masih minim untuk segera melakukan perbaikan.
“Realisasi APBD seperti ini Setiap hari saya ikuti semua provinsi semua kabupaten kota kelihatan semuanya angka-angkanya,” kata Presiden Jokowi.(msn)