Indovoices.com –Manajemen krisis Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai tidak begitu baik. Jokowi disarankan meniru Presiden ke-3 RI BJ Habibie.
“Habibie sangat andal mengelola manajemen krisis. Dalam 512 hari, Habibie mampu meredam gejolak politik, sosial, dan (krisis) ekonomi yang tengah melanda Indonesia,” kata mantan Deputi Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Kabinet Pembangunan VII Dipo Alam dalam diskusi virtual Smart FM.
Dipo mencatat ada beberapa hal yang diterapkan Habibie saat memimpin negeri di masa krisis. Pertama, melakukan relaksasi sesegera mungkin.
“Ini perlu dilakukan sesegera mungkin menghindari perkembangan negatif berlanjut,” kata Dipo.
Kedua, kebijakan yang dibuat dirasakan langsung oleh rakyat. Ada sejumlah kebijakan yang mengakomodasi tuntutan rakyat, yakni memisahkan Bank Indonesia dari kendali presiden dan membebaskan tahanan politik.
“Ideal seperti itu perlu dilakukan dengan cepat. Walaupun tidak sempurna tapi itu cepat,” tutur dia.
Ketiga, semua kebijakan yang dibuat dan diterapkan menggunakan pendekatan pemecahan masalah mendekati kesempurnaan. Pendekatan ini dipakai karena Habibie meyakini tidak ada masalah yang bisa diselesaikan dengan sempurna.
“Jadi beliau melakukan hal-hal tersebut walaupun tidak sempurna, untuk usaha kecil, menghindarkan KKN (korupsi, kolusi, nepotisme),” tutur dia.
Pendekatan ini diterapkan Habibie saat memecat Bob Hasan sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Reshuffle dilakukan untuk memenuhi tuntutan rakyat yang menginginkan pemerintahan bebas dari KKN.
“Itu tuntutannya ketika itu untuk hal-hal yang cepat meredakan hati rakyat yang selama 32 tahun yang merasa terkooptasi,” kata dia.
Habibie juga selalu menghindari polemik dalam menjalankan roda pemerintahan. Dalam pandangan Habibie, polemik adalah sesuatu hal yang tidak baik.
“Bukan menyelesaikan masalah tapi justru memperberat masalah,” sebut dia.
Dipo menyindir sikap Jokowi yang marah-marah dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 18 Juni 2020. Dia menilai kemarahan Jokowi tidak akan memecahkan masalah yang tengah dihadapi bangsa ini.(msn)