Indovoices.com –Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan ketersediaan vaksin covid-19 menjadi salah satu tantangan dalam vaksinasi. Dosis vaksin yang dibutuhkan Indonesia diperkirakan baru bisa tercukupi pada pertengahan 2021.
Jokowi menyebut saat ini Indonesia menyediakan antara tiga sampai 11 juta dosis vaksin per bulan. Sementara itu, target pemerintah, yakni menyediakan hingga 40 juta dosis dalam satu bulan.
“Di bulan Juni atau Juli baru menginjak pada angka itu,” kata Jokowi yang dikutip Medcom.id dari video di akun YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu, 20 Februari 2021.
Menurut dia, dalam waktu dekat Indonesia bakal menerima 4,6 juta dosis vaksin dari AstraZeneca. Namun, distribusinya masih dibahas Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Sedangkan pada akhir Februari atau awal Maret 2021, ada 11 juta vaksin Sinovac lagi yang tersedia,” papar dia.
Jokowi menyebut tantangan lainnya ialah jumlah vaksinator. Pasalnya, 30 ribu vaksinator yang ada, tidak tersebar dengan merata.
“Ini membuat pelaksanaan vaksinasi provinsi satu dengan yang lain kecepatannya berbeda,” terang Kepala Negara.
Meski begitu, pemerintah bakal menambah 39 ribu vaksinator. Detailnya, 30 ribu vaksinator dari Kemenkes dan sembilan ribu vaksinator dari TNI-Polri.
Isu lainnya, kata Jokowi, yakni sosialisasi ihwal keamanan dan kehalalan vaksin. Pemerintah berupaya menggencarkan sosialisasi di media massa maupun media sosial. Namun, upaya itu kerap tak efektif.
“Kita jelaskan di media sosial (medsos), mereka tidak buka medsos. Kita jelasin di TV, mereka pas tidak lihat TV. Ini sulit kadang-kadang,” tutur dia.
Dampak sosialisasi yang kurang efektif dibuktikan langsung Jokowi. Dia sempat bertanya pada 10 pedagang di pasar ihwal kesediaan divaksin. Hasilnya, hanya tiga pedagang yang mau divaksin.
Menariknya, saat ketiga pedagang itu hendak disuntik, rekan mereka juga mau divaksinasi. Kesadaran dan efek psikologis itu diharapkan menular ke seluruh masyarakat yang menjadi target vaksinasi.
“Yang paling penting memang kesadaran dan (pemerintah) tidak ingin sanksi yang ditonjolkan. Kampanye dari mulut ke mulut akan muncul,” ujar Jokowi.(msn)