Indovoices.com-Pemerintah menyambut baik komitmen Jepang untuk terus menjadi mitra kunci pembangunan sektor prioritas Indonesia, kata Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi kepada Menlu Jepang Motegi Toshimitsu dalam pertemuan ke-7 Strategic Dialogue RI-Jepang di Jakarta.
Pada kunjungan perdananya ke Indonesia tersebut, Menlu Jepang Motegi Toshimitsu sepakat mendukung prioritas Pemerintah Indonesia di bidang ekonomi dan peningkatan SDM.
Di bidang ekonomi, selain meningkatkan kerja sama investasi dan perdagangan, kedua Menlu juga sepakat mengintensifkan kerja sama pengembangan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di 6 pulau terluar Indonesia.
Khusus untuk Natuna, selain industri perikanan, Jepang akan membantu hibah kapal pengawas perikanan dan jajaki pengembangan industri pariwisata.
Jepang juga berkomitmen terus memperluas investasi di Indonesia dan mendukung modernisasi industri dan keinginan Indonesia menjadi hub re-ekspor produk manufaktur Jepang di kawasan.
Menlu Retno juga sambut baik ketertarikan Jepang pada pembangunan ibu kota baru. “Saya mengundang Jepang untuk mengembangkan konsep smart metropolis ibu kota baru, seperti klaster pendidikan (science city) dan kota berdimensi hutan (forest city),” tuturnya.
Sementara guna mendukung kampanye sawit Indonesia, Jepang siap mengirimkan tim ahli untuk membantu meningkatkan aspek keberlanjutan (sustainability) sawit Indonesia.
Selain itu, Menlu Retno juga mengundang Jepang investasi di bidang teknologi sanitari buah tropis guna mendorong peningkatan ekspor Indonesia.
Kedua Menlu pada pertemuan ini juga menegaskan komitmen bersama menjadikan ekonomi lebih terbuka serta kerja sama perdagangan saling menguntungkan.
Dalam kaitan ini, kedua Menlu sepakat mendorong penyelesaian outstanding issues pada perundingan review Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) serta menyelesaikan kesepakatan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) pada tahun 2020.
Jepang juga siap mendukung program prioritas Pemerintah untuk mewujudkan SDM unggul. “Jepang siap berikan dukungan untuk pengembangan pelatihan vokasi dan pelatihan Bahasa Jepang, termasuk bagi ASN dan tenaga kerja terampil Indonesia yang akan dikirim ke Jepang,” tutur Menlu Motegi.
Guna membahas penguatan kerja sama di sektor-sektor strategis, kedua Menlu sepakat untuk membentuk mekanisme dialog di tingkat Wakil Menteri Luar Negeri.
Selain membahas kerja sama bilateral, kedua Menlu juga melakukan tukar pikiran mengenai situasi di kawasan dan global, antara lain kerja sama Indo-Pasifik, Rakhine State, situasi di Timur Tengah, dan Laut China Selatan.
Sebagai informasi, Jepang adalah mitra dagang dan investasi terbesar kedua Indonesia. Pada periode Januari-September 2019, nilai perdagangan bilateral sebesar USD23,85 milyar dan nilai investasi Jepang mencapai USD3,24 Milyar dari 2.810 proyek. (jpp)