Indovoices.com –Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memastikan layanan rehabilitasi sosial tetap beroperasi, terlebih pada saat menjelang hari lebaran.
Risma juga memerintahkan balai agar memperbaiki serta menambah beberapa pelayanan yang dibutuhkan.
“Pelayanan harus tetap buka bagi masyarakat yang membutuhkan layanan,” ujarnya, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (11/5/2021).
Pernyataan itu Tri sampaikan saat meninjau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan (BRSKPN) NAPZA Galih di Pakuan Bogor, Jalan H Miing Nomor 71 Putat Nutug Ciseeng, Bogor, Jawa Barat (Jabar), Senin (10/5/2021).
Dalam kunjungan tersebut, Mensos Tri menghimbau kepada balai agar memiliki peralatan pendukung hobi berupa alat pingpong, catur hingga seperangkat band atau orgen sederhana.
Tak hanya itu, ia meminta agar penempatan ruang perpustakaan harus lebih ditata supaya mudah diakses dan memberikan dukungan sarana memadai seperti komputer..
Hal itu guna memudahkan komunikasi untuk mengontak Base Transceiver Station (BTS).
Untuk memperindah lingkungan, Tri meminta balai agar menempatkan tanaman buah, salah satunya buah jeruk.
Tak lupa, keterampilan ternak ayam dan melukis pun harus diberikan kepada para penerima manfaat (PM).
Guna memberikan rasa aman balai, Risma juga meminta balai agar membuat pagar pembatas.
Untuk memberikan nuansa keindahan, mantan Wali Kota Surabaya ini memerintah balai agar menyediakan peralatan penyimpanan sepatu .
Begitu pula untuk kebersihan, Risma meminta agar rehabilitasi sosial tersebut menyiapkan mesin potong rumput.
Ia turut meminta balai agar meningkatkan kebugaran tubuh, yaitu dengan menyediakan peralatan olahraga berupa bola mini dan ring bola basket yang bisa digeser.
Hal tersebut juga sebagai upaya untuk menghemat energi dengan menggunakan solar cell.
Pada kesempatan itu, Mensos Risma menekankan bahwa tidak ada pembangunan baru yang dilakukan.
“Namun, kami akan mengoptimalkan fungsi yang ada agar lebih ditata supaya tidak bocor. Termasuk pada bangunan agar nantinya dilakukan pengecatan warna putih dan abu,” ucapnya.
Untuk diketahui, para penerima manfaat rehabilitas sosial Galih di Pakuan Bogor sebagian besar berasal dari Jabar, Jakarta, Kalimantan, Sumatera Barat (Sumbar), Medan, referal (rujukan) kepolisian, serta masyarakat yang diantar langsung oleh kepolisian.
Selain fasilitas umum (fasum), para PM pun mendapat pelatihan keterampilan seperti programmer dan fotografi.
Tak hanya itu, penerima manfaat juga diberikan program saluran minat seperti membuat mural, keterampilan menjahit border, pelatihan masak, serta belajar menjadi barista.