Tidak ada yang menyangka bila pria berambut gondrong dan berbaju preman ini memiliki pangkat Brigadir Kepala (Bripka) di Bareskrim Polda Metro Jaya. Penampilannya sama sekali berbeda dibandingkan bayangan orang umumnya tentang sosok polisi yang berambut pendek dan berseragam rapi.
Pria inilah yang bersama rekan polisi lainnya berhasil meringkus sosok codot peserta demo beberapa hari lalu yang videonya sempat viral di WAG karena mengancam akan memenggal Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Hal ini terlihat dari rekaman video berdurasi 58 menit di mana polisi sempat memperlihatkan surat penangkapan kepada pelaku yang berinisial HS alias Hermawan Susanto.
Sebelumnya, Hermawan sudah dilaporkan oleh relawan Jokowi Mania (Joman) ke Polda Metro Jaya. Hermawan, yang diduga mengancam memenggal Jokowi, ditangkap pagi tadi dan dijerat dengan pasal Pasal 104 KUHP dan Pasal 27 ayat 4 juncto Pasal 45 ayat 1 UU ITE
Pasal 104 KUHP berbunyi:
Makar dengan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, atau meniadakan kemampuan Presiden atau Wakil Presiden memerintah, diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara paling lama dua puluh tahun.
Sedangkan Pasal 27 ayat 4 berbunyi:
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan pemerasan dan atau pengancaman.
Selain Hermawan, ada lagi seorang wanita yang berada di dalam video yang menampilkan Hermawan melontarkan dugaan ancaman itu juga ikut dipolisikan. Wanita itu diduga sebagai sebagai pembuat konten video tersebut saat ini sedang diburu oleh pihak kepolisian.
Kembali ke Jakaria atau yang dikenal dengan nama Jacklyn Choppers, sebenarnya merupakan nama yang sudah tidak asing bagi sebagian orang. Hal ini berkat gebrakan kekinian yang dilakukannya cukup unik. Jakaria mengabadikan setiap momen pengungkapan kasus kejahatan dengan cara ngevlog, lalu diunggah di kanal YouTube miliknya.
Isi videonya pun didominasi oleh pengungkapan kasus kriminal yang sedang ditanganinya. Salah satu diantaranya adalah kasus penembakan dokter Letty Sultri oleh suaminya yang sempat menghebohkan. Dalam vlognya itu, Jakaria memperlihatkan kerja polisi dalam olah tempat kejadian perkara. Dia juga pernah mengunggah video penggerebekan dan penangkapan pelaku perampokan sadis sebuah rumah di Pulomas.
Soal keberanian? Jangan diragukan lagi, seakan Jakaria memiliki nyawa cadangan, bukan cuma sekali dirinya harus berhadapan dengan maut. Bila Anda ada membaca bahwa dirinya pernah ditembus 11 peluru yang beredar di berbagai WAG, itu hanya salah satu kejadian yang hampir merenggut nyawanya.
Kejadiannya sendiri terjadi pada bulan November 2007, ketika itu Jakaria dan tim gabungan berusaha menangkap satu pelaku dari komplotan perampok pengisi anjungan tunai mandiri di Rancaekek, Bandung.
Jakaria yang nekat masuk ke mobil pelaku dihadiahi 11 peluru oleh pelaku dan kondisinya saat itu sempat kritis. Jakaria kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung untuk menjalani perawatan. 8 butir berhasil diangkat, namun tiga butir timah panas sisanya yang hancur dan meresap ke tulang tangan kirinya gagal dipisahkan dari tubuhnya.
Dirinya pun sempat menolak pilihan untuk diamputasi, pria yang hobi berkendara roda dua ini tetap hidup dan melanjutkan tugas-tugasnya hingga kini, bersama serpihan peluru masih bersarang di tangan kirinya.
Kejadian yang tidak kalah beraninya terjadi satu tahun sebelumnya yang berbuah kenaikan pangkat luar biasa dari Brigadir menjadi Bripka.
Penyebabnya lantaran Jakaria berhasil menangkap pelaku perampokan mobil pengangkut uang milik PT Armorindo Arta.
Kejadiannya bermula saat mobil pengangkut uang melintas di Fly Over Cawang pada 4 Oktober 2006. Saat itu seorang mantan TNI AD yang pernah bertugas di Yon Zenpur 14 Lenteng Agung, Sulistyo Erawadi bersama gerombolannya mencoba melakukan penghadangan mobil yang berisi uang sebanyak Rp 2,75 miliar.
Jakaria yang ketika itu masih berpangkat Brigadir, mencoba menghalau penghadangan itu. Akibatnya terjadi baku tembak antara Jakaria dengan gerombolan Sulistyadi.
Walaupun akhirnya, Sulistyadi dapat dilumpuhkan. Namun Bripka Jakaria juga mengalami luka tembak sebanyak 8 lubang, 3 lubang di dada, 2 lubang di lengan kanan, 2 lubang di lengan kiri, dan 1 lubang di paha kiri.
Kini, menjadi polisi bukanlah satu-satunya profesi yang dijalani oleh Jakaria. Berkat kreativitasnya bersama tim, Jakaria yang terkenal dengan panggilan Jacklyn Choppers menjelma menjadi salah satu vloger terkenal. Unggahannya tentang momen-momen pengungkapan kasus kejahatan ke dalam kanal Youtube miliknya mampu menjaring 100 ribu lebih subscribers. Bang Jack (panggilan dari para warganet) berharap, kebiasaanya membuat konten berisi aksi-aksinya dapat mengedukasi masyarakat, bahkan mengurangi jumlah perbuatan criminal di tengah masyarakat.
Bila di Marvel Cinematic Universe kita mengenal berbagai Superhero dengan kelebihan khususnya, maka di dunia nyata, ada Jacklyn Choppers yang menjadi superhero dengan keberaniannya. Sosoknya menjelma menjadi momok yang menakutkan bagi para penjahat dan…… codot.