Indovoices.com-Saat serah terima jabatan sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara belajar dari pendahulunya, mantan Wamenkeu Mardiasmo yang menekankan pentingnya pejabat untuk terus mengasah keahlian “iso rumongso (EI)” (mengerti kebutuhan orang lain/empati) dan bukan mengedepankan “rumongso iso (merasa bisa, mementingkan diri sendiri)”.
Begitupun Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yang sering menekankan agar para pejabat mengedepankan empati dalam bekerja. Bahkan Menkeu pernah menyatakan bahwa terdapat beberapa keterampilan manusia yang tidak mudah digantikan oleh mesin (revolusi industri 4.0), misalnya empati, kreativitas, dan keahlian analitis atas masalah yang bersifat kompleks.
Hal ini dikatakan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara pada acara Seminar Pertamina yang mengusung tema “Leadership Insight GM Academy” di Gedung Utama Pertamina, Jakarta.
Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga berpesan pada dirinya saat akan ditunjuk sebagai Wamenkeu agar membuat kebijakan yang memperbaiki anggaran dan mendorong investasi. Hal ini merupakan keahlian teknis yang ia merasa berkontribusi.
“Beliau (Presiden Jokowi) bilang Pak Suahasil bantu Menteri Keuangan sebagai Wakil Menteri perbaiki anggaran. Bikin kebijakan yang bisa mendorong investasi,” kata Wamenkeu.
Kemenkeu telah membentuk Tim Kerja untuk terus mengawasi dan mengevaluasi anggaran. Anggaran yang tidak jelas dan tidak tepat sasaran akan dipangkas. (kemenkeu)