Indovoices.com –Beberapa tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 mengeluhkan persoalan insentif kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Mereka menunggu kepastian pemberian insentif yang dijanjikan pemerintah.
Menurut Ganjar, hal tersebut merupakan hal yang wajar karena mereka sudah bekerja luar biasa.
“Mereka (tenaga medis) sudah mengeluh ke saya secara langsung, ‘Pak sebenarnya kami jadi enggak sih mendapatkan insentif? Kapan dapatnya karena kami sudah kerja luar biasa.’ Menurut saya itu wajar, itu manusiawi,” kata Ganjar di Semarang.
Presiden Joko Widodo pun sudah meminta Kementerian Kesehatan segera mencairkan insentif bagi tenaga medis yang menangani Covid-19.
Jokowi bahkan meminta agar prosesnya disederhanakan dan tidak bertele-tele.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga sudah menjembatani pengajuan insentif tersebut kepada pemerintah pusat.
Untuk itu, Ganjar berharap dengan adanya pidato Presiden tersebut bisa menjadi dorongan agar pencairan insentif bisa lebih cepat.
Kendati demikian, ada persoalan lain yang dialami tenaga medis penanganan Covid-19 di tingkat kabupaten dan kota di Jawa Tengah.
Ganjar mengatakan, tenaga medis di lini tiga yang bekerja setelah mendapat surat keputusan (SK) dari bupati atau wali kota tidak termasuk dalam daftar penerima insentif tersebut.
“Ini yang jadi masalahnya, makanya banyak bupati (dan) wali kota yang tanya, ini yang mau cover siapa,” terangnya.
Ganjar menjelaskan, lebih baik jika pemerintah pusat ikut menanggung insentif untuk tenaga medis lini tiga.
Hanya saja, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap menganggarkan dana untuk memastikan semua tenaga medis lini tiga mendapatkan insentif.
“Kalau tidak bisa dapat dari pemerintah pusat, nanti kami akan anggarkan sendiri. Memang harus ada refocusing lagi untuk memberikan jaminan pada tenaga kesehatan yang ada di lini tiga itu,” jelas Ganjar.(msn)