Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengemukakan, penyelenggaraan pesta olahraga negara-negara Asia atau Asian Games XVIII tahun 2018 di Indonesia akan menjadi perhatian dunia. Karena itu, penyelenggaraan event besar yang mungkin akan bisa hadir di republik ini 50 tahun lagi harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.
“Maka harus dimanfaatkan secara maksimal bagi bangsa ini untuk membangun confident building, memberikan message kepada dunia Indonesia siap menjadi tuan rumah yang baik, baik itu dari segi pelaksanaan, dan prestasi,” kata Seskab dalam wawancara untuk program President Corner Metro TV, di ruang kerjanya, Jakarta.
Untuk itulah, lanjut Seskab, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginisiasi untuk mempromosikan supaya demam Asian Games itu betul bisa dirasakan bukan hanya bagi para pemain, penonton yang ada di Jakarta dan Palembang, tetapi bagi seluruh rakyat Indonesia.
Maka dibuatlah jingle, lagu-lagu, kaosnya Presiden, kemudian juga Presiden menginisiasi olahraga.
“Sekarang ini hampir semua kementerian/lembaga baik itu pada tingkat pusat, provinsi sampai daerah mereka ikut mempromosikan Asian Games. Karena dianggap dan dipandang momen Asian Games ini adalah momen yang penting bagi bangsa ini,” ujar Pramono.
Menurut Seskab, demam Asian Games ini suka tidak suka yang pertama kali yang melakukan adalah Presiden ketika mulai memakai jaket hitam dengan logo-logo Asian Games, kemudian minggu lalu dengan yang merah. Kemudian juga sekarang ini kalau sekarang ini hampir semua mobil menteri dan eselon I kemudian baliho-baliho di tingkat kota/kabupaten semuanya Asian Games.
Presiden, lanjut Seskab Pramono Anung, merasa bahwa momen ini betul-betul harus menjadi momen pemersatu dari bangsa ini, karena Bangsa Indonesia memerlukan persatuan pada kondisi yang seperti ini.
“Jadi Asian Games merupakan hal yang oleh Presiden dianggap momennya atau waktunya untuk membangkitkan spirit keberagaman, kebersamaan, toleransi dan sekaligus membangun pesan kepada dunia Indonesia adalah negara yang sudah mengalami transformasi dari negara berkembang siap untuk menjadi negara maju,” terang Seskab.
Maskot Asian Games
Mengenai pemasangan maskot Asian Games di Istana Kepresidenan, Jakarta, dan beberapa tempat lain, Seskab menjelaskan, hal itu dilakukan untuk selalu untuk mengingatkan masyarakat. Sekaligus menunjukkan keseriusan kita untuk mengundang tamu-tamu, bukan hanya para pemain tetapi wisatawan, penonton yang ingin hadir dalam Asian Games nanti.
Anggaran untuk pemasangan media promosi Asian Games, menurut Seskab Pramono Anung, yang utama tetap dari INASGOC sebagai penyelenggaranya Asian Games XVII. Ia mengungkapkan, bahwa INASGOC sudah mendapatkan sponsor dari berbagai sponsor utama dan ini sudah mencukupi.
“Tetapi untuk memeriahkan itu, Presiden juga melihat bahwa masing-masing kementerian/lembaga khan punya dana promosi, sekaligus mempromosikan kelembagaannya sekaligus mempromosikan Asian Games,” jelas Seskab.
Saat ini, lanjut Seskab, sebenarnya semua menteri sudah punya jaket Asian Games dengan beraneka ragam pola, corak, warna yang nanti akan dipakai ketika count down-nya sudah 50 hari. Karena sekarang ini karena count down nya masih 100 hari, menurut Seskab, yang memakai adalah yang utama adalah di Menko PMK, kemudian Menteri Pemuda Olah Raga, INASGOC, dan Presiden.
“Tujuannya memang selain berolah raga, menunjukkan kesiapan kita untuk selain menjadi tuan rumah kita sendiri, juga harus menyiapkan badan kita sendiri,” kata Seskab.
Ditambahkan Seskab, setelah basket, dalam waktu dekat, Presiden juga akan melakukan olahraga lain yang merupakan bagian dari upaya mempromosikan penyelenggaraan Asian Games 2018.
“Kita tunggu saja dalam waktu dekat ini,” kata Seskab saat ditanya jenis olahraga yang akan dilakukan Presiden itu.
Terkait masalah keamanan, Seskab menegaskan, bahwa pemerintah menjamin Asian Games akan berlangsung dengan aman. Ia mengungkapkan, bahwa pengamanan peristiwa intoleransi atau terorisme dilakukan dengan sungguh-sungguh dan di bawah koordinasi secara langsung oleh Presiden, Menko Polhukam, Panglima TNI, Kapolri, Kepala BIN, serta ada upaya untuk Polri di-back up oleh TNI. (MAY/JAY/ES)