
Indovoices.com – Dalam acara “Penutupan Reform Leadership Training Bagi Pejabat Administrator, Pengawas, dan Fungsional Kementerian Perhubungan” Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berpesan agar Kementerian Perhubungan harus mampu menjadi institusi reformasi yang dipercaya masyarakat.
“Mengapa Kemenhub perlu reform? Karena waktu berubah. Tantangan berubah,” tegas Menkeu di Ruang Mataram, Kementerian Perhubungan, Senin (22/10).
Ia mengingatkan 233 peserta bahwa saat ini demografi penduduk Indonesia didominasi oleh generasi milenial. Generasi yang sangat mengedepankan mobilitas.
“Kebutuhan infrastruktur Indonesia sangat besar. APBN hanya bisa mendanai 40%. Kemenhub dulu hanya tergantung pada APBN. Sekarang sudah ada menu KPBU,” jelasnya.
Ia pun menyampaikan agar para pejabat mampu mengenali berbagai menu di APBN. Sekarang sudah banyak pilihan instrumen pembiayaan infrastruktur.
Menkeu juga nenyebutkan dua BUMN yang berada di bawah Kementerian Keuangan yang dapat membantu mempercepat berbagai proyek infrastruktur, yaitu PT. SMI dan PT. PII.
“Saya ingin Kemenhub bisa menjadi top ministry yang melakukan KPBU. Kami ingin berpartner dengan Kemenhub. Kita lihat semua skema dan berpikir progresif,” tukas Menkeu.
Selain itu, Menkeu menambahkan mengenai manajemen aset sebagai salah satu bentuk reformasi. Ia berharap Kemenhub mampu mempergunakan asetnya semaksimal mungkin agar dapat menghasilkan nilai ekonomi yang positif.
“Jangan kecewakan masyarakat. Jadilah pemimpin yang tidak hanya perbaiki diri sendiri tetapi juga institusi ini.” tutupnya. (mra/ind/nr)