Ini Penyebab Kasus Corona di Indonesia Tembus 10 Ribu

🔊 Baca Artikel

Indovoices.com-Kasus corona di Indonesia tembus 10.118 orang, sejak muncul kasus pertama pada 2 Maret 2020. Dalam grafik, kasus 0 sampai 10 ribu ini terjadi sekitar dua bulan.

Apa penyebabnya?

Juru bicara penanganan corona, Achmad Yurianto, menyebut masalah utama kasus corona di Indonesia akhirnya mencapai angka 10 ribu adalah masih tingginya mobilitas warga.

“Mobilitas mereka ini lho yang tinggi,” ucap Yurianto dalam jumpa pers di Kantor BNPB, Jakarta.

Dalam data, 10.118 kasus ini paling banyak dialami pasien berusia produktif 30-59 tahun (54 persen). Kemudian usia 60-79 tahun (16 persen), pasien usia 15-29 tahun (15 persen), balita (0,6 persen), dan usia di atas 80 tahun (1 persen).

Meski begitu, Yuri mengaku bersyukur karena jumlah pasien yang sembuh terus bertambah. Dari total 10.118 kasus tersebut ada 1.522 yang sembuh.

“(Pasien) meninggal 792 masih didominasi oleh faktor komorbid, baik tunggal atau yang lebih dari satu,” lanjutnya.

Pembatasan Mobilitas Warga

Soal mobilitas tinggi yang jadi penyebab kasus corona di Indonesia terus menanjak dan kini tembus 10 ribu kasus, sudah dicegah pemerintah dengan menerbitkan beberapa kebijakan.

Pertama adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lewat Peraturan Menteri Kesehatan yang terbit pada 4 April 2020. PSBB pertama diterapkan di DKI Jakarta, dan kini sudah puluhan kabupaten/kota yang PSBB.

Poin penting PSBB adalah membatasi kegiatan warga dengan meliburkan sekolah, tempat kerja, membatasi kegiatan sosial, dan fasilitas umum.

Selama PSBB, warga tidak boleh keluar rumah kecuali untuk memenuhi kebutuhan pokok dan dikecualikan bagi pekerja pada sektor penting seperti pangan, energi, komunikasi, dan lainnya.

Selain PSBB, pemerintah sudah menerapkan larangan mudik dengan menghentikan semua transportasi darat, udara, laut, kereta api di daerah zona merah corona dan PSBB sejak 24 April-31 Mei.

Dengan menutup semua transportasi, kecuali logistik, kondisi ini dinilai sama saja dengan lockdown, namun kebutuhan warga tak dipenuhi karena hanya disebut larangan mudik lebaran.(msn)