Indovoices.com-Berdiskusi dengan para mahasiswa S2 Stanford Graduate School of Business, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati diberikan sebuah pertanyaan bagaimana Amerika dan Indonesia dapat berbagi ilmu agar dapat menjadi negara yang lebih baik. Menurutnya, Amerika harus belajar untuk lebih rileks dalam hal politik seperti di Indonesia.
“Demokrasi merupakan hal yang baik dalam kompetisi ide tapi bukan berarti menghilangkan ide satu dan memenangkan yang lain. Jika demokrasi dijaga dalam hal kompetisi ide, maka demokrasi itu akan dapat memberikan hasil yang terbaik,” ucap Menkeu di Hotel Ritz Carlton.
Selanjutnya, Menkeu bercerita dan memberikan pendapat mengenai kondisi Amerika saat ia mendapat beasiswa kuliah S3 di negara adidaya tersebut. Di hadapan para mahasiswa, Menkeu menceritakan kenangan indahnya saat pertama tiba di Amerika untuk bersekolah.
Sebagai mahasiswi yang hidup dari tunjangan beasiswa, ia bersama suami serta anak pertamanya bisa dikatakan hidup di bawah garis kemiskinan. Namun, saat itu ia bisa mendapatkan dana bantuan untuk perempuan dan anak. Itu dana bantuan dari negara, sebutnya.
“Amerika yang saya tahu negara yang memiliki sistem yang sangat baik sampai membuat orang ingin meraih yang terbaik di semua bidang, seperti olahraga, sains, dll. Amerika mampu menciptakan kesempatan yang sama bagi seluruh warganya. Itu membuat semua negara iri kepada Amerika,” ungkapnya.
Hal lain yang sangat mengena baginya adalah saat itu quote “no one left behind” sangat bisa dirasakannya. US yang ia kenang adalah negara yang terbuka dan berkompetisi dalam hal pengutaraan ide-ide baru.
“Tahun 80-an benar-benar ada pemerataan ekonomi. Jarak antara kelas atas, menengah, dan bawah tidak jauh sehingga bisa dibilang tercipta tingkat sosial ekonomi yang harmonis. Oleh karena itu, US menjadi negara yang sangat diidam-idamkan oleh negara lain,” lanjutnya lagi.
Menkeu pun ingin Indonesia mampu mencapai kondisi ideal itu dengan terus meningkatkan tiga hal, yaitu infrastruktur, peningkatan kualitas SDM yang unggul, dan birokrasi yang baik.(kemenkeu)