Indovoices.com –DKI Jakarta merupakan provinsi dengan jumlah kasus corona terbanyak. Berdasarkan data Gugus Tugas COVID-19, Jumat (5/6), kasus positif di Ibu Kota mencapai 7.690 atau 26,7 persen dari total kasus nasional.
Kabar baiknya, pertumbuhan kasus baru di Jakarta kini mulai melandai. Tak ada penambahan kasus yang signifikan seperti di pekan-pekan sebelumnya. Ini pula yang menyebabkan Jakarta menerapkan kebijakan PSBB transisi. Ibu Kota pun siap menuju new normal.
Menyusul Jakarta, Jawa Timur adalah provinsi kedua dengan jumlah kasus corona terbanyak. Kasus positif di provinsi itu mencapai 5.408 atau 18,8 persen dari total kasus nasional. Di provinsi itu, pertumbuhan kasus masih terbilang tinggi dan angkanya telah melampaui Jakarta.
Berdasarkan data Gugus Tugas COVID-19, ada 10 provinsi dengan akumulasi kasus terbanyak nasional. Menyusul Jakarta dan Jawa Timur, ada Jawa Barat, Sulawesi Selatan, hingga Papua yang termasuk ke dalam 10 provinsi itu.
Datanya dapat dilihat dalam grafik di bawah ini:
Meski secara akumulatif di bawah Jakarta, sejumlah provinsi justru menunjukkan pertumbuhan kasus baru yang terus meningkat.
Selain Jawa Timur, lima provinsi lain yang menunjukkan peningkatan jumlah kasus adalah Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Banten, Papua dan NTB. Berikut datanya.
Jakarta
Seperti telah disinggung sebelumnya, pertumbuhan kasus di Jakarta melandai. Puncak pertumbuhan kasus terjadi pada 9-15 April 2020, yaitu 1.004 kasus. Namun sejak periode 23-29 April angkanya selalu di bawah 800 kasus baru per pekan.
Terbaru, pada periode 28 Mei-3 Juni 2020, pertumbuhan ada di angka 717 kasus.
Jawa Timur
Dilihat dari pertumbuhannya, pertumbuhan kasus baru di Jawa Timur kini telah melampaui Jakarta. Di saat kasus pekanan di Jakarta ada di angka 700-an, kasus baru di Jatim justru lebih dari 1.000 kasus.
Jawa Barat
Secara akumulatif, Jawa Barat ada di peringkat tiga sebagai provinsi dengan kasus corona terbanyak. Namun secara pertumbuhan, kasus baru mingguan (28 Mei-3 Juni) di Jawa Barat kini ada di angka 162 kasus. Kurvanya pun terlihat menurun.
Sulawesi Selatan
Pertumbuhan kasus di Sulawesi Selatan ada di angka 200-an per pekan. Kurvanya juga tampak menanjak. Pada periode 28 Mei-Juni, pertumbuhannya mencapai 287 kasus.
Jawa Tengah
Pertumbuhan kasus baru di Jawa Tengah kini melandai. Sejak akhir April 2020, kasus baru per pekan tak lebih dari 200-an. Angka pertumbuhan kasusnya kini ada di angka 100-an per pekan dan terus bergerak turun.
Kalimantan Selatan
Pada awalnya, pertumbuhan kasus baru pekanan di Kalimantan Selatan ada di angka 50-an. Namun pada periode 28 Mei-3 Juni 2020, pertumbuhan kasus ada di angka 330. Ini meningkat enam kali lipat sejak periode 23-29 April 2020 .
Sumatera Selatan
Pertumbuhan kasus baru di Sumatera Selatan semakin berkurang. Dalam dua pekan terakhir, pertumbuhan kasus turun secara signifikan ke angka 108 kasus. Sementara puncak pertumbuhan kasus tampak pada periode 14-20 Mei 2020, yakni di angka 324 kasus.
Banten
Di Banten, pertumbuhan kasus baru masih terus meningkat. Meski demikian, pertumbuhannya kasus per pekan tidak pernah menembus angka 200. Terakhir, pada 28 Mei-3 Juni 2020, kasus baru bertambah sebanyak 137. Penambahan ini menjadi yang tertinggi dalam setiap pekannya.
Papua
Pertumbuhan kasus baru di Papua naik tiga kali lipat dalam dua pekan terakhir. Dari 81 kasus pada 14-20 Mei menjadi 277 kasus pada 28 Mei-3 Juni 2020. Kurvanya pun terus bergerak ke atas.
Nusa Tenggara Barat
Provinsi ke-10 dengan akumulasi kasus terbanyak adalah Nusa Tenggara Barat (NTB). Sama halnya dengan Papua, pertumbuhan kasus baru di provinsi ini masih terus meningkat. Angkanya juga naik tiga kali lipat dalam dua pekan terakhir. Yakni 49 kasus pada 14-20 Mei menjadi 148 kasus pada 28 Mei-3 Juni 2020. (msn)