Indovoices.com-Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan, kebijakan fiskal 2021 diarahkan untuk pemulihan sosial ekonomi.
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu Astera Prima mengatakan, tema kebijakan fiskal yang diusung untuk tahun depan adalah percepatan pemulihan sosial ekonomi dan penguatan reformasi untuk keluar dari perangkap pendapatan menengah atau middle income trap.
Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021 yang telah diusung oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas.
“Di kebijakan fiskal 2021 ada recovery reformasi belanja dan ada reformasi pendapatan,” kata Astera dalam gelaran Musrenbangnas 2020 virtual.
Astera menjelaskan, dari segi belanja akan difokuskan terhadap 5 hal. Pertama, pemulihan dan penguatan sistem kesehatan.
Kemudian, program reformasi program perlindungan sosial, dengan pemulihan program bantuan sosial dan pengalihan subsidi. Ketiga, reformasi pendidikan yang difokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, litbang, dan infrastruktur pendidikan menuju industri 4.0.
Keempat reformasi transfer ke daerah dan dana desa, dengan fokus kepada kontrol kualitas dan mendorong pemerintah daerah dalam pemulihan ekonomi, kesehatan, hingga pendidikan.
“Kemudian reformasi belanja fokus pada program prioritas yang berbasis kinerja orientasi hasil serta efisien dan antisipatif,” kata Astera.
Lebih lanjut, dari sisi pendapatan, Astera menyebutkan setidaknya ada tiga reformasi yang akan dilakukan.
Pertama, reformasi pendapatan yang fokus mendukung pemulihan dunia usaha dan optimalisasi melalui inovasi.
“Lalu, reformasi PNBP. Ketiga dukungan kepada industri, yaitu mitigasi dampak untuk percepatam pemulihan ekonomi dan restrukturisasi transformasi ekonomi,” ucapnya.