Indovoices.com- Delegasi Indonesia menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Gerakan Non-Blok (GNB) di Baku, Azerbaijan, pada 23-24 Oktober 2019. Pertemuan tersebut dihadiri oleh lebih dari 46 negara anggota GNB yang berasal dari wilayah Afrika, Asia-Pasifik, Eropa, dan Amerika Latin.
PTM ini merupakan pertemuan persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) GNB yang akan dilaksanakan pada 25-26 Oktober 2019 di Baku, Azerbaijan.
Pada sesi pembukaan, Menteri Luar Negeri (Menlu) Venezuela Jorge Arreaza telah melakukan serah terima keketuaan GNB kepada Menlu Azerbaijan Elmar Mammadyarov.
Dalam sambutan pembukanya, Menlu Azerbaijan menyampaikan pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial negara berdaulat. Lebih lanjut ditekankan pula pentingnya menegakkan prinsip-prinsip Dasasila Bandung sebagai dasar pergerakan GNB.
Isu-isu utama yang dibahas oleh negara anggota antara lain mengenai perdamaian dan keamanan internasional dan regional, dukungan terhadap kemerdekaan Palestina, pentingnya kerja sama internasional dan falsafah multilateralisme, perubahan iklim, dan Agenda Pembangunan Berkelanjutan.
Mewakili Delegasi Indonesia, Duta Besar RI untuk Republik Azerbaijan Husnan Bey Fananie menekankan pentingnya prinsip multilateralisme. “Negara-negara GNB harus bersatu untuk mencari solusi atas isu-isu global,” ujarnya pada sesi Debat Umum.
Delegasi RI juga menyerukan pentingnya reformasi GNB dalam memperkuat efektivitas kerja dan respons GNB dalam tantangan dunia kontemporer.
Pertemuan ini berhasil menyetujui NAM Final Document yang selanjutnya akan diadopsi pada pertemuan KTT GNB. Setelah lebih dari lima tahun, ASEAN pada akhirnya telah berhasil untuk memperbaharui paragraf mengenai Laut China Selatan pada NAM Final Document tersebut.
Di sela-sela KTM, diselenggarakan pula Pertemuan Komite Palestina pada 23 Oktober 2019. Pertemuan tersebut mengesahkan dokumen Deklarasi Politik terkait Palestina yang berisi perkembangan isu dan sejumlah upaya GNB dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. (jpp)