Indovoices.com- Indonesia menjadi satu-satunya negara yang jemaah hajinya menikmati fasilitas Eyab di Bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz, Madinah, tidak seperti Eyab di Jeddah yang juga diberikan pada jemaah haji asal Malaysia dan India.
Seperti disampaikan oleh Kepala Daerah Kerja Bandara, Arsyad Hidayat, Rabu (28/08/2019). “Tadi kita juga tanya kepada salah satu penanggung jawab dari perusahaan yang dihire GACA (General Authority of Civil Aviation), kenapa Indonesia yang dipilih, jawabannya menarik sekali bahwa Indonesia well organize system untuk penyelenggaraan ibadah haji,” ujar Arsyad usai meninjau kesiapan layanan Eyab di Bandara Madinah.
Menurut Arsyad Hidayat, hal ini merupakan satu penghormatan dan apresiasi yang cukup bagus dari pihak Arab Saudi kepada penyelenggara haji Indonesia.
“Kita cukup bangga karena kita selalu dijadikan pilot project setiap inovasi yang dilakukan oleh pihak Arab Saudi,” imbuhnya.
Arsyad Hidayat mengatakan bahwa kehadirannya di bandara Madinah untuk memastikan kesiapan layanan Eyab, termasuk jalur awal kedatangan jemaah di bandara tersebut.
“Tadi sudah ditunjukkan kita akan masuk melalui paviliun 5 kemudian nanti akan dikasih garis petunjuk line masuk kemudian masuknya di gate terminal haji tapi tidak masuk ke dalamnya, tapi dibelokkan ke arah pemberangkatan internasional,” tutur Arsyad.
“Nah dari situ, pemberangkatan internasional akan ada imigrasi khusus Eyab, kemudian setelah imigrasi baru nanti custom atau bea cukai setelah itu masuk ke duty free kemudian menunggu panggilan pesawat,” imbuhnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pihak GACA akan mencoba memposisikan pesawat-pesawat yang akan mengangkut para jemaah yang akan menikmati fasilitas Eyab agar berdekatan dengan tempat para jemaah itu terakhir menunggu, yaitu setelah duty free yang ada di pemberangkatan di internasional.
Ketika ditanyakan mengenai fasilitas Eyab apa yang dapat dinikmati jemaah di Bandara Madinah, Arsyad memberikan contoh, pada saat masuk di paviliun 5 di Jeddah, jemaah Eyab dapat menikmati showbiz budaya tapi terlihat tidak bergerak.
“Di sini mereka akan coba melakukan semacam museum hidup. Orang sedang menenun kain khas Arab Saudi. Jamaah betul-betul dimanjakan dengan melihat segala jenis kebudayaan, segala jenis hal-hal yang terkait Arab Saudi,” ujarnya.
Layanan Eyab di Bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz, Madinah akan dinikmati oleh 32 kloter jemaah haji Indonesia gelombang II yang berasal dari embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) dan embarkasi Surabaya (SUB). Dengan rincian, 19 kloter JKS & 13 kloter SUB dengan jumlah total 13.533 jemaah, dan akan diberangkatkan dalam rentang waktu tanggal 4-14 September 2019 dengan rata-rata pemberangkatan antara 2 hingga 4 kloter per hari nya.(jpp)