Indovoices.com –Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Depok, Alif Noeriyanto mendesak Pemerintah Kota Depok memperpanjang PSBB.
Sebagai informasi, selama 10 hari belakangan, Kota Depok sedang mengalami pertambahan kasus positif Covid-19 secara signifikan, baik karena gencarnya tes maupun luasnya penularan.
Alif beranggapan, PSBB Depok sebagai wilayah tetangga DKI Jakarta harus selaras dengan Ibu Kota.
“Menurut saya, setidaknya kita (Depok) harus mengikuti Jakarta yang memperpanjang PSBB sampai 4 Juni. Kita ikuti saja. Kita tidak bisa lepas dari Jakarta,” kata Alif.
“Seperti Bogor kan mau mengikuti. Sebaiknya, kita (Depok) ikut juga,” imbuh dia.
Selain memperpanjang PSBB, Pemerintah Kota Depok juga didesak semakin menggalakkan tes Covid-19 secara umum seperti yang mulai dilakukan beberapa hari ke belakang.
Terbukti, usai tes masif, ditemukan banyak kasus Covid-19 di Depok yang sebelumnya tidak terdeteksi.
Di samping itu, Alif juga meminta agar Pemerintah Kota Depok bersiaga terhadap datangnya arus balik Lebaran.
“Harus ada pengadangan di semua titik masuk di Depok. Para pemudik ini pintar, biasanya tengah malam baru masuk. Ini harus ada petugas yang bergantian, perlu ada kolaborasi dengan warga. Jadi jangan hanya kepolisian yang berjaga,” jelas dia.
Pemerintah Kota Depok telah menetapkan bahwa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sementara diperpanjang hingga Jumat (29/5/2020), menyesuaikan dengan PSBB Jawa Barat.
Belum jelas apakah Pemerintah Kota Depok akan mengajukan perpanjangan PSBB atau tidak.
Padahal, kasus Covid-19 di Depok belum melambat. Secara ilmiah, angka reproduksi kasus (Rt) Covid-19 di Depok masih 1,36.
Artinya penularan masih terjadi, karena 1 pasien positif Covid-19 bisa menularkannya ke 1-2 orang lain.
Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020, PSBB tak dapat dicabut jika kasus Covid-19 belum melambat.
Sebagai perbandingan, Pemkot Bekasi yang mengklaim angka Rt kini 0,71 sudah mengajukan perpanjangan PSBB.
Begitu pula dengan Pemprov DKI Jakarta yang menyebut angka Rt mendekati 1, mengklaim akan memperpanjang PSBB bila angka itu kembali meningkat jelang PSBB berakhir pada 4 Juni 2020.
Wali Kota Depok Mohammad Idris menyoroti sektor ekonomi di kota belimbing yang mulai terganggu setelah lebih dari sebulan melaksanakan PSBB.
Namun, saat status perpanjangan PSBB di Depok belum jelas dan penularan terus meluas, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hari ini menyatakan bahwa Jawa Barat akan memulai tahap normal baru pada 1 Mei 2020.
“Covid-19 di Depok belum selesai, terlebih nanti kalau pengadangan orang yang balik dari mudik itu tidak berjalan efektif. Kalau tidak diantisipasi, bisa jadi klaster baru, karena transmisi lokal di Depok ini tinggi,” tandas Alif.
Data terbaru per Selasa (26/5/2020), kasus positif Covid-19 di Depok sudah tembus 535 orang, 128 di antaranya dinyatakan sembuh.
Angka kematian cukup tinggi, yakni 24 kematian pasien positif Covid-19 dan 68 kematian PDP.
Jumlah orang tanpa gejala (OTG) di Depok masih tinggi, yakni hampir 1.000 orang, sedangkan ODP mencapai lebih dari 1.500 dan PDP nyaris 700 orang.(msn)