Indovoices.com –Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengungkapkan saat ini masih ada 18 jenis vaksin corona yang masih menjalani uji klinis fase III di seluruh dunia.
Sehingga, belum ada satu pun vaksin corona yang dinyatakan lulus uji klinis. Meski, beberapa di antaranya sudah diberikan izin darurat (emergency use authorization/EUA) oleh badan pengawas obat di berbagai negara.
“Jadi ada 18 jenis vaksin yang sedang diuji klinik fase III. Kemudian ada lima yang dapat izin early atau limited use, kemudian yang dua ini dapat dipakai,” ucap Zubairi dalam diskusi virtual bersama Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran.
“Yang intinya sampai sekarang belum ada satu pun vaksin yang lolos uji klinik fase III,” imbuhnya.
Uji klinis fase III ini lebih difokuskan untuk menguji keamanan dan efikasi (khasiat) yang dihasilkan vaksin. Sementara untuk keamanan, sudah didapati lewat hasil uji fase sebelumnya.
Meski begitu, Zubairi menyebut ada sejumlah kandidat vaksin corona yang sudah bisa digunakan meski masih menjalani uji klinis III.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi yakni interim report atau laporan yang diperlukan dari hasil uji klinis fase III, hingga mendapatkan izin darurat dari lembaga berwenang di tiap-tiap negara.
“Ini yang izin sementara dikeluarkan sebelum bahkan uji klinis fase III dikeluarkan oleh China, dan kemudian Sputnik V di Rusia. Kemudian dapat izin emergency dari vaksin Pfizer di Inggris, Kanada, menyusul kemarin Amerika. Jadi sudah mulai dipakai untuk vaksinasi,” jelas dia.
Saat ini, pihaknya juga masih menunggu izin darurat dari BPOM terhadap vaksin corona yang akan digunakan di Indonesia.
Terlebih, Zubairi menyambut baik keputusan Presiden Jokowi yang akhirnya menggratiskan vaksin corona kepada seluruh masyarakat.
“Jadi setelah Presiden banyak menerima masukan dari masyarakat dan melakukan kalkulasi ulang, intinya adalah sekarang gratis, no cost, free,” tutup Zubairi.
Kemenkes telah menetapkan 6 jenis vaksin corona yang dapat digunakan di Indonesia, yakni Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Bio Farma.(msn)