Indovoices.com -Pemerintah menyiapkan konsep ibu kota negara baru di Kalimantan berbasiskan Forest City. Infrastruktur dan sistem yang dibangun disesuaikan dengan kondisi di daerah serta menghormati kearifan lokal.
“Tidak akan mengurangi hutan lindung. Kita harus revitalisasi hutannya. Reforestasi lahan. Kota yang bernuansa hutan. Akses kepada hijau hutan akan tetap terjadi,” ujar Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro ketika menjawab pertanyaan terkait ancaman mengurangi lahan hutan saat membangun ibu kota baru di Kalimanntan.
Demikian disampaikan Bambang Brodjonegoro dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertajuk “Pindah Ibu Kota Negara: Belajar dari Pengalaman negara Sahabat”, bertempat di Ruang Rapat Benny S Mulyana, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jakarta, Rabu (10/07/2019).
Menurut Menteri Bambang, ibu kota baru ini dibangun untuk jangka panjang dan tidak akan menggantikan peran Jakarta. Oleh karena itu, pemerintah membuat kota ini terbuka dan inklusif bagi semua kalangan. Satu hal, Bambang menambahkan, siapa saja bisa tinggal di ibu kota harus mempunyai sumber ekonomi. ”
Kota ini diharapkan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang baru di Kalimantan. Dengan adanya diversifikasi ekonomi di sana, maka ekonomi nasinal bisa bergerak lagi,” jelas Menteri PPN.
Kendati ada pembangunan dan banyaknya pendatang, Bambang Brodjonegoro, memastikan masyarakat adat Kalimantan akan tetap dilindungi, secara sosiologis dan antropologis sudah dipelajari. “Kalimantan itu unik ada satu yang ada sukunya dan ada juga yang tidak ada suku dominannya. Kalimantan tidak homogen. Ada yang terbiasa dengan pendatang. Kita tidak akan menggusur masyarakat adat dan mengganggu budayanya.”
Satu hal, Menteri PPN menegaskan, ibu kota negara baru ini memang tidak didesain untuk memberatkan APBN dan tidak didesain untuk merusak lingkungan. “ibu kota ini merupakan upaya simbol mengurai ketimpangan antara Jawa dan Luar Jawa,” tukasnya.
Presiden Joko Widodo bersama menteri terkait dan pemerintahan setempat sudah meninjau sejumlah lokasi di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur sebagai bakal wilayah ibu kota negara baru yakni kawasan Palangkaraya, Murung Raya, Gunung Mas dan Balikpapan.
Turut hadir sebagai narasumber dalam FMB 9 kali ini antara lain Menteri PPB/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Duta Besar LBBP RI untuk Brasil (2010-2015) Sudaryomo Hartosudarmo, dan Duta Besar Brasil untuk Indonesia Rubem Barbosa.
Kegiatan FMB 9 juga bisa diikuti secara langsung di www.fmb9.id, FMB9ID_ (Twitter), FMB9.ID (Instagram), FMB9.ID (Facebook), dan FMB9ID_IKP (Youtube).(jpp)