Indovoices.com-Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Provinsi DKI Jakarta Raya (HIPMI DKI Jaya) menaksir keuntungan seluruh sektor usaha merosot sekitar 20 persen selama tiga bulan terakhir. Penurunan itu disebabkan oleh wabah virus corona yang merebak sejak akhir tahun lalu.
“Dampak kerugian tepatnya kami belum mendata pasti ya, tapi aduan sudah banyak, saya kira sekitar 20 persen keuntungan terkena goncangan di setiap sektor,” kata Ketua Umum Badan Pengurus Daerah HIPMI Jaya Afifuddin Suhaeli Kalla di Jakarta.
Afifudin menyebut dampak terbesar dirasakan oleh sektor logistik. Pasalnya, banyak kegiatan ekspor dan impor yang terhambat dengan kenaikan harga dari sisi jalur logistik. Kendala juga berasal dari terganggunya distribusi angkutan barang akibat virus tersebut.
“Karena banyak yang masuk, tapi di jalur logistik ada delay. Cost jalur juga lebih mahal karena virus tersebut,” ungkapnya.
Menurut Afifudin, virus tidak hanya berdampak pada sektor usaha, namun perekonomian dalam negeri secara keseluruhan. Untuk itu, ia berharap kepada pemerintah untuk dapat menanggulangi penyebaran virus.
“Secara bisnis sudah sangat dirasakan, pemerintah diharapkan dapat membuat langkah strategis menurunkan dampaknya ke masyarakat ataupun sektor usaha,” jelasnya.
Sebelumnya, kabar masuknya virus corona ke Indonesia mencuat saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut dua warga negara Indonesia (WNI) positif mengidap virus tersebut. Keduanya diduga terpapar karena sempat berkontak dengan seorang warga negara (WN) Jepang yang telah lebih dulu dinyatakan mengidap virus yang sama.
“Ada orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia. Dicek di sana ternyata positif Corona. Tim di Indonesia langsung menelusuri,” kata Jokowi. (msn)