Indovoices.com-Kolaborasi BPPT dan PT Zenith Allmart Precisindo (PT ZAP) menghasilkan Produk Inovasi Implan Traumatik sebagai salah satu Inovasi Alat Kesehatan Karya Anak Bangsa.
Implan traumatik yang telah diproduksi industri dalam negeri PT ZAP, diyakini sangat berkualitas dan dapat berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia.
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro dalam kunjungan kerjanya meninjau produk inovasi implan traumatik ini, menyatakan apresiasinya terhadap kolaborasi inovatif, yang dilakukan oleh para peneliti dan perekayasa BPPT dan PT ZAP, dalam rangka produksi implan tulang tersebut.
Menristek Bambang juga terkesan dengan mekanisme kualiti kontrol di PT ZAP yang dikerjakan dengan sangat seksama, guna menjaga kualitas produk inovasi, serta menegaskan bahwa implan tulang ini merupakan contoh produk inovasi BPPT yang telah berhasil di hilirisasikan di industri (PT ZAP).
Tentu saja, Menteri Bambang Brodjonegoro akan mendukung kolaborasi BPPT dan PT ZAP, untuk menegosiasikannya dengan Kementerian Kesehatan dan berbagai pihak terkait di Indonesia. Beliau juga mengapresiasi Menteri Kesehatan, yang sebelumnya telah meninjau inovasi implan traumatik ini.
“Saya menyambut positif kolaborasi yang telah terjalin lama antara BPPT dan PT Zenith Allmart Precisindo, di mana Kemenristek/BRIN juga telah memberikan insentif pendanaan inovasi industri, dalam proses produksinya. Saat ini kebutuhan untuk implan tulang bagi pasien patah tulang di Indonesia sangatlah tinggi. Sedangkan kebanyakan implan tulang yang digunakan masih merupakan produk impor. Oleh karena itu, saya sangat menghargai inisiatif inovatif dari para peneliti dan perekayasa BPPT dan PT ZAP, karena dengan adanya pabrik produsen implan tulang di Sidoarjo ini, nantinya diharapkan akan mengurangi kebutuhan impor atau ketergantungan terhadap produk alat kesehatan (alkes) impor,” katanya.
Diharapkan pula, menurut Bambang, terobosan ini akan berdampak pada penghematan devisa negara. Hal ini dikarenakan implan traumatik lokal ini, harganya jauh lebih murah (sekitar 70 persen lebih murah dari pada produk implan impor). Selain itu, produk implan tulang lokal ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan implan tulang di Rumah Sakit negeri maupun swasta di Indonesia.
Dalam sambutannya, CEO PT ZAP Allan Changrawinata yang mengapresiasi perhatian Menristek Bambang, Wagub Jatim Emil Dardak dan Kepala BPPT Hammam Riza, menjelaskan bahwa berbagai produk implan tulang yang terbuat dari bahan stainless steel telah memperoleh sertifikasi lini produksi dan ijin edar dari Kementerian Kesehatan.
“Produk ZenMed+ ini telah berhasil masuk ke dalam e-katalog LKPP pada triwulan pertama 2018 untuk memudahkan proses pengadaan dan pembelian. Bahkan saat ini kami sedang fokus mengembangkan produk implan tulang titanium. Saat ini, produk implan tulang bahkan telah di terapkan di pihak RSUD Mamuju, Sulawesi Barat, bagi para pasien patah tulang.
Allan juga menyampaikan bahwa tahun 2020, ditargetkan implan tulang ini akan diaplikasikan di RSPAD Gatot Soebroto dan RS Bhayangkara Polri. Menteri Bambang mengaku memang masih banyak inovasi karya anak bangsa, belum banyak dilirik oleh industri nasional, mungkin masih sekitar 92 persen alat kesehatan (alkes) masih impor.
Namun dirinya berjanji akan mendiskusikannya bersama Menteri kesehatan dan menyarankan adanya program sosialisasi produk-produk Alkes ini tidak saja dikalangan penanggung jawab Rumah Sakit, tetapi juga sosialisasi kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan bahkan Fakultas Kedokteran di Indonesia yang menangani ortopedi. Sehingga dalam pengembangan, promosi dan pemasaran produk inovasi alkes ini akan lebih termediasi.
Menteri Bambang sangat mengapresiasi inovasi implan tulang yang dikembangkan BPPT dan PT Zenith AP, baik yang stainless steel atau titanium, karena dapat menjalankan fungsi pengganti implan tulang klinis yang impor. Oleh sebab itu Menteri Bambang tetap akan berupaya untuk mendukung agar produk ini dapat diaplikasikan di rumah sakit di Indonesia, melalui kolaborasi dan kemitraan dengan institusi yang terkait.
Berdasarkan referensi, Kemristek/BRIN yang lalu, melalui program pendanaan insentif Inovasi Industri Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, telah mendanai proses ‘trial production’ sejak tahun 2015 untuk pembuatan tiga jenis implan tulang. Selain itu inovasi implan tulang biometalik SS 316L telah pula dipamerkan pada acara Indonesia Innovation Day 2017 di High Tech Campus Eindhoven, Belanda pada 27 September 2017, suatu program dari Dirjen Kelembagaan Iptekdikti. Selain itu produk implan tulang biometalik SS 316L juga ditampilkan pada sesi pameran acara tersebut dan juga dipresentasikan dalam sesi business and match making.
Produk implan tulang ini juga didukung oleh Biro Kerja sama dan Komunikasi Publik (KSKP) Kemristek/BRIN, karena produk inovasi implan tulang biometalik SS 316L telah juga ditampilkan pada acara “10th ASEAN Science, Technology and Innovation Week (ASTIW) 2017 di Myanmar. Program ASTW Pameran Iptek dan Inovasi forum kerjasama regional ASEAN Committee on Science, Technology and Innovation (ASEAN COSTI), dimana Kemenristek/BRIN melalui Biro KSKP adalah Sekretariat Nasional di Nay Pyi Taw, Myanmar pada 18 – 20 Oktober 2017 lalu. (jpp)