Herpes Zoster
Apa itu Herpes Zoster ?
Saya ingin membahas tentang :
Herpes zoster atau cacar ular (cacar api) adalah penyakit yang ditandai dengan timbulnya bintil kulit berisi air pada salah satu sisi tubuh dan terasa nyeri. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Varicella Zoster, yang juga menjadi penyebab cacar air.
Meski tidak berbahaya, herpes zoster menimbulkan keluhan nyeri. Obat antivirus akan diberikan guna mempercepat penyembuhan dan mengurangi risiko terjadinya komplikasi.
√ Gejala Herpes Zoster
Gejala utama herpes zoster adalah timbulnya bintil berisi air pada kulit, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
√ Bintil yang muncul seperti cacar air di salah satu sisi tubuh (kanan atau kiri).
Bintil tersebut hanya setempat.
Jaringan sekitar bintil menjadi bengkak.
√ Bintil akan berkembang menjadi luka lepuh.
Luka lepuh akan pecah dan menjadi luka berkerak, lalu menghilang secara perlahan.
√ Bintil yang timbul di area mata dapat mengganggu penglihatan.
Bintil tersebut terasa nyeri seperti terbakar, kaku, dan kesemutan, yang semakin parah bila tersentuh. Rasa nyeri ini sebenarnya sudah timbul 2-3 hari sebelum bintil muncul, dan masih akan terus terasa bahkan setelah bintil sudah hilang.
Selain bintil dan nyeri, gejala lain yang dirasakan oleh penderita herpes zoster adalah:
√ Demam
√ Sakit kepala
√ Lemas
Silau terhadap cahaya
Penyebab dan Faktor Risiko Herpes Zoster
Herpes zoster disebabkan oleh virus Varicella Zoster, yakni virus yang juga menyebabkan cacar air. Penderita herpes zoster adalah mereka yang sebelumnya pernah mengalami cacar air.
Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus Varicella Zoster menjadi tidak aktif, namun bertahan dalam saraf selama bertahun-tahun. Virus selanjutnya dapat aktif kembali dan menimbulkan herpes zoster atau cacar api.
Belum dapat dipastikan apa yang menyebabkan virus Varicella Zoster aktif kembali, karena tidak semua yang pernah mengalami cacar air akan mengalami herpes zoster. Beberapa kondisi yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya herpes zoster adalah:
Berusia di atas 50 tahun. Diketahu bahwa risiko mengalami herpes zoster akan semakin besar seiring pertambahan usia.
Memiliki kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena menderita AIDS, pasca operasi transplantasi organ, menderita kanker, atau mengonsumsi obat kortikosteroid dalam jangka waktu lama.
Diagnosis dan Pengobatan Herpes Zoster
Dokter dapat memastikan seorang pasien menderita herpes zoster atau cacar ular melalui gejalanya.
Setelah dipastikan herpes zoster, pengobatan dengan obat antivirus perlu segera dilakukan. Semakin dini pengobatan herpes zoster dilakukan, semakin efektif hasilnya. Contoh obat antivirus yang diberikan adalah famiciclovir, acyclovir, dan valacyclovir.
Selain obat antivirus, dokter kulit juga akan memberikan obat pereda nyeri, mulai dari paracetamol, ibuprofen, tramadol, atau oxycodone.
Di samping mengonsumsi obat, terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan penderita herpes zoster untuk mengurangi gejalanya, yaitu:
Mengenakan pakaian longgar dan berbahan lembut, seperti katun, untuk mencegah gesekan dan iritasi pada kulit.
Menutup bintil agar tetap bersih dan kering.
Mandi dengan air dingin atau menempelkan kompres dingin pada bintil. Cara ini bisa dilakukan untuk meredakan rasa nyeri dan gatal.
Komplikasi Herpes Zoster
Jika tidak diobati, herpes zoster dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius, yang meliputi:
Postherpetic neuralgia. Rasa nyeri yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah bintil sembuh. Komplikasi ini banyak dialami oleh penderita yang berusia di atas 60 tahun.
Kebutaan. Jika muncul di sekitar mata, herpes zoster dapat mengakibatkan peradangan pada saraf mata dan berkembang menjadi kebutaan.
Otot yang melemah. Peradangan pada saraf otot dapat menurunkan kekuatan otot tersebut.
Infeksi bakteri. Kondisi ini dapat terjadi jika bakteri masuk ke luka lepuh yang sudah pecah.
Pencegahan Herpes Zoster
Cara untuk mengurangi risiko timbulnya herpes zoster adalah pemberian vaksinasi. Vaksinasi disarankan bagi orang yang berusia di atas 50 tahun. Vaksin juga dapat diberikan pada orang yang pernah menderita herpes zoster, untuk mencegah kekambuhan. Walau tidak dapat mencegah herpes zoster sepenuhnya, vaksinasi setidaknya bisa mengurangi keparahan gejala penyakit ini dan mempercepat waktu penyembuhan.
Seperti yang telah diterangkan sebelumnya, herpes zoster merupakan kelanjutan dari penyakit cacar air, sehingga penyakit herpes zoster tidak dapat ditularkan. Namun, penderita dapat menjadi sumber penyebaran virus Varicella Zoster yang dapat mengakibatkan orang lain terkena cacar air. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat dilakukan agar Anda tidak menularkan virus ini kepada orang lain:
Menutup luka lepuh agar cairan pada lepuh tidak mengontaminasi benda-benda yang dapat menjadi perantara penularan.
Tidak menggaruk luka lepuh.
Menghindari kontak langsung dengan wanita hamil yang belum pernah mengalami cacar air, bayi dengan berat badan lahir rendah atau bayi prematur, serta orang dengan kekebalan tubuh yang lemah.
Sering mencuci tangan.
Referensi : dr. Tjin Willy. Hennyichiro