Belakangan ini viral tentang dukungan 2 orang bhiksu pada capres no 2 setelah diselidiki ternyata adalah bhiksu palsu, bhiksu yang pertama diketahui sebagai penjual lukisan sedangkan yang kedua adalah mantan bhiksu yang dipecat karena kasus wanita dan dikenal dengan sebutan penjahat pemetik bunga.
Sebenarnya sangat miris jika ada umat terutama perempuan yang yang tertipu oleh bhiksu palsu, Sang Budha pernah mengatakan Ehipassiko yang berarti datang lihat dan buktikan sendiri. Mungkin maksudnya adalah agar kita bisa berpikir kritis jangan percaya begitu saja terhadap desas-desus dan apa yang dikatakan orang.
Dalam kasus bhiksu palsu juga kita harus bisa berpikir kritis apakah perilaku bhiksu itu sesuai sila atau tidak? Yang pertama kita harus ingat adalah bhiksu hanya meminta dana makanan di jalan bukan uang, jika ada bhiksu yang meminta sumbangan uang atau mencari uang dengan cara menjual aksesoris yang bertemakan agama Buddha seperti kalung atau patung Buddha di jalan, itu saja sudah diragukan jika bhiksu tersebut asli. Yang kedua bhiksu tidak melakukan hubungan kelamin, jika ada bhiksu yang meminta umatnya untuk melakukan hubungan badan, itu berarti bhiksu tersebut sudah melanggar peraturan dan tidak perlu diikuti lagi.
Beberapa tahun lalu saya pernah melihat berita orang yang tertangkap karena menyamar sebagai bhiksu untuk mencari uang, nampaknya mencari uang dengan memakai kedok agama untuk menipu uang umat merupakan cara yang cepat dan mudah untuk mendapatkan banyak uang dalam waktu singkat
Memakai kedok agama untuk menipu uang umat bukan terjadi pada umat budha saja, di Indonesia kita mengenal first travel dan abu tour yang menipu uang dana umrah nasabahnya hingga ratusan miliar, begitu juga dengan seorang pendeta di Singapura yang mengkorupsi uang gereja hingga ratusan miliar untuk mendukung karier menyanyi istrinya mereka memakai unsur agama sebagai kedok untuk mencapai tujuannya
Maraknya orang yang memakai kedok agama untuk menipu uang itu tidak terlepas dari penganut agama itu sendiri yang gampang percaya dan dengan mudah memberikan uang bila hal itu terkait agama yang dianutnya. Oleh karena itu kita sebagai umat beragama juga harus waspada jangan sampai niat baik kita dimanfaatkan oleh orang yg tidak bertanggung jawab untuk memperkaya diri