Indovoices.com- Food Photography saat ini semakin diminati, bahkan dibutuhkan. Mulai dari kalangan pengguna media sosial hingga para pebisnis makanan. Di hari keempat Setneg Library Festival 2019. Bagian Perpustakaan, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menyelenggarakan Workshop “Smartphone Food Photography”. Sebagai narasumber, Bagian Perpustakaan mendatangkan fasilitator dari Jakarta School of Photography (JSP), Jerry Tjiang.
Telepon seluler (ponsel), tidak hanya digunakan sebagai alat berkomunikasi. Dengan perkembangan teknologi, ponsel pintar kini mampu menghasilkan foto yang tidak kalah dengan kamera DSLR. Begitu pula dengan makanan yang tidak bisa lepas dengan kehidupan seseorang. Mengabadikan makanan dengan ponsel sebelum menyantapnya, seperti menjadi hal wajib saat ini. Hanya dengan bermodalkan ponsel, sejumlah pegawai Kemensetneg yang berminat dalam hal fotografi, dapat mengikuti pelatihan singkat di Setneg Library Festival 2019.
Dalam penjelasan materi yang disampaikan, Jerry menjelaskan apa saja yang diperlukan untuk pemotretan makanan. Pertama, adalah konsep makanan seperti makanan khas Indonesia, Cina, Jepang, dan lainnya. Selanjutya dengan menyiapkan properti, mulai dari background, pelengkap, dan pendukung. Sering diperlukan, dalam memotret makanan juga dibutuhkan garnis yaitu tambahan penghias hidangan yang ditujukan untuk membuat gambar agar lebih memikat. Terakhir adalah peralatan (tools) seperti lampu studio dan reflektor untuk membantu pencahayaan supaya hasil foto bertambah menarik
“Belajar memotret dengan ponsel atau smartphone akan lebih mudah dibandingkan dengan kamera foto (DSLR),” kata Jerry. Seraya berkeliling memantau peserta wokshop, Jerry menyampaikan dalam pengambilan gambar makanan dengan smartphone, tentunya dibutuhkan kualitas lensa ponsel yang sudah mumpuni sehingga mengurangi efek distorsi. Selanjutnya Jerry menjelaskan tentang lighting. Dengan memperhatikan dukungan pencahayaan yang cukup sehingga kamera ponsel tidak akan bekerja terlalu keras, bahkan menimbulkan efek grain (ganguan berupa titik putih) pada foto. Pencahayaan dapat didukung menggunakan lampu atau cahaya alami yang cukup dari matahari.
Berikutnya, Jerry menerangkan tentang styling. Makanan tidak akan langsung siap difoto. Selain makanan yang fresh, beberapa jenis makanan yang memiliki banyak topping sebaiknya ditata/disusun agar tampilan makanan lebih bagus. Setelah foto selesai, ada proses editing. Hasil gambar/foto biasanya masih perlu diperbaiki, bisa juga dihaluskan atau ditajamkan warnanya.
Dalam kegiatan praktik, peserta diminta memotret objek makanan yang telah disediakan oleh tim dari JSP. Kemudian, peserta dapat memposting dalam media sosial (instagram) masing-masing. Untuk foto yang dinilai cantik, JSP memberikan hadiah. Senyum-senyum para peserta terlihat puas melihat hasil karya foto yang sangat instagramable. (setneg)