Indovoices.com –Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya membeberkan kalau 24 orang yang ditangkap Polres Metro Jakarta Utara terkait dugaan pungutan liar di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Para diduga preman itu, diamankan bukan dari satu lokasi saja.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus mengatakan, penangkapan preman ini dari dua lokasi di sana. Di mana lokasi pertama adalah di Depo PT Greeting Fortune Container (GFC) dan di Depo PT Dwipa Kharisma Mitra Jakarta.
“24 tersangka di dua TKP (Tempat Kejadian Perkara),” kata dia kepada wartawan, Jumat 11 Juni 2021.
Pada masing-masing lokasi, polisi menangkap 12 orang. Pada kedua lokasi tersebut, kata Yusri kerap dilakukan pemerasan kepada para sopir kontainer. Lebih lanjut dia mengatakan, ekspose kasus rencananya akan dilakukan hari ini. Sehingga, terkait rincian kasus akan dibeberkan saat ekspose kasus.
“(Mereka ditangkap di lokasi) Yang biasa dia lakukan pemerasan,” katanya lagi.
Sebelumnya, Presiden Jokowi bertemu sejumlah sopir kontainer untuk mendengar langsung keluhan yang mereka alami, terutama soal pungli.
Sopir bernama Agung Kurniawan (38) warga asal Ngawi mengadukan kepada Presiden tentang maraknya pungli menimpa di depo pelabuhan.
Depo adalah tempat meletakkan kontainer yang sudah dipakai atau mengambil kontainer yang akan dipakai shipping line. Hal itu dikonfirmasi pula oleh rekan Agung bernama Abdul Hakim.
Abdul mengatakan kemacetan menambah leluasa pergerakan para preman tersebut dalam menjalankan aksinya memalak supir kontainer.
Mendengar keluhan itu, Presiden Jokowi langsung menelpon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar masalah itu segera dituntaskan.