Indovoices.com– Tahun ini Kota Pariaman terpilih menjadi tuan rumah dalam perhelatan Hari Nusantara, yang acara puncaknya diadakan di Pantai Gandoriah, Pariaman, Sumatera Barat. Hari Nusantara tahun 2019 ini, mengangkat tema “Nusantaraku Berdaulat, Indonesiaku Maju”.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) yang diwakili Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim Safri Burhanuddin mengatakan bahwa peringatan hari Nusantara ini bertujuan untuk memperkuat rasa kesatuan.
“Peringatan hari nusantara yang ke-19 ini, merupakan suatu bentuk dimana kita ingin memperkuat lagi rasa persatuan dan rasa nusantara ini, selain itu sebagaimana arahan presiden yang disampaikan oleh Menko Perekonomian untuk memperkuat SDM dan Infrastruktur merasa diseluruh Indonesia.” jelas Deputi Safri.
Selain itu, Deputi Safri juga mengatakan bahwa sesuai dengan arahan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan agar kegiatan peringatan Hari Nusantara ini terus berlanjut.
“Pesan pak Menko Marves, jelas kegiatan ini perlu dilanjutkan, sudah ada Perpresnya, setiap tahun dilaksanakan secara teratur, dan khusus ketua pelaksanaan itu akan dilaksanakan secara bergilir, kebetulan tahun ini Ketua Umumnya adalah Kementerian PUPR”, tambah Deputi Safri.
Asisten Deputi Bidang Budaya, Seni, dan Olahraga Bahari Kemenko Marves Kosmas Hareva juga menambahkan selain memperkuat dan merajut kebhinekaan Hari Nusantara ini dapat menjadi bentuk pemicu dan pemacu percepatan pembangunan.
“Pemerintah Pusat tentu berharap bahwa Momentum Hari Nusantara tingkat Nasional di Pariaman ini dapat menjadi pemicu percepatan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat Pariaman, terlebih lagi untuk pemanfaatan dan pengelolaan secara maksimal potensi dan sumber daya Pariwisata dan Perikanannya”, pungkas Asdep Kosmas
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang turut hadir dalam sambutannya menegaskan Peringatan Hari Nusantara merupakan sarana penguat Wawasan Nusantara dan sarana mengembangkan potensi daerah.
“Mari kita jadikan momentum Hari Nusantara Tahun 2019 ini sebagai langkah untuk mempertebal semangat kebhinekaan dan tetap melaksanakan pembangunan Nusantara dalam mengelola wilayah maritim, pesisir hingga perbatasan dan pulau-pulau terluar sebagai bagian dalam upaya menjaga kedaulatan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.” jelas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir mewakili Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Ketua Umum Acara Hari Nusantara tahun 2019, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan pemerintah terus meningkatkan infrastruktur pesisir, yang akan mendorong perekonomian nelayan.
“Memperingati Hari Nusantara, masa depan kita adalah laut, Pemerintah memperbaiki kawasan nelayan, yang sudah dilakukan di beberapa daerah seperti Bengkulu, Pontianak, Semarang, dan Tegal. Kita ingin kawasan nelayan ditingkatkan, tidak hanya infrastruktur tapi juga ekonomi.” pungkas Menteri Basuki.
Hari Nusantara ke-19 turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat, Wali Kota Pariaman, TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Laut, dan Kementerian/Lembaga.
Pemberian Sertifikat Green Port.
Dalam rangkaian acara puncak Hari Nusantara ini, Deputi Safri mewakili Deputi Sumber Daya Alam dan Jasa, memberikan sertifikat _Green Port_ kepada 9 Pelabuhan terpilih, diantaranya Terminal Teluk Lamong, Terminal Umum Krakatau Bandar Samudera, Terminal Cabang Makassar, Terminal IPC Peti Kemas Tj. Priok, Terminal Belawan International Container, Terminal Jamrud Tj. Perak, Terminal Peti Kemas Semarang, Terminal Balikpapan, Terminal Peti Kemas Makassar.
Tahun 2019, merupakan awal pelaksanaannya _Assessment_ implementasi Green Port di peabuhan internasional di Indonesia. Hasil dari penilaian terhadap 9 pelabuhan menunjukan peringkat dan capaian kerja _Green Port_. Capaian 9 pelabuhan tersebut akan terus didorong untuk meningkat ditahun-tahun mendatang dengan target 96-100% untuk dapat meraih predikat Green Port di tahun 2023.
Program Green Port bertujuan untuk mendukung pengembangan pelabuhan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sebagai upaya mewujudkan pelabuhan berkelas dunia, diinisiasi oleh Kemenko Marves sejak tahun 2007 yang beranggotakan tim antar Kementerian/Lembaga. (jpp)