*Gubernur DKI Jakarta Goyang, Gara-Gara Netizen Nyanyi Lagu Lem Aibon*
Ya, beberapa hari ini media sosial tidak ada henti-hentinya membahas persoalan yang terjadi di pemprov DKI Jakarta. Semua terjadi, di karenakan salah satu Anggota DPRD DKI Jakarta, kader dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ‘William Aditya’, menemungkan mata anggaran di RAPBD DKI Jakarta tahun 2020.
William Aditya Sarana, politikus PSI (Partai Solidaritas Indonesia) yang terpilih jadi anggota DPRD DKI Jakarta, menemukan mata anggaran di RAPBD DKI Jakarta tahun 2020 untuk lem aibon senilai Rp 82 miliar. Tentu saja ini menggemparkan karena sejak Ahok baru kali ini muncul lagi bentuk-bentuk mark-up di APBD DKI Jakarta.
Ada yang kaget, heran, dan memuji. Tapi, tentu saja ada yang kebakaran jenggot seperti yang dilakukan oleh Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Inggard Joshua, anggota Fraksi Gerindra, yang menyemprot Willian dengan mengatakan bahwa menilai William tidak memiliki tata krama lantaran mengunggah rancangan KUA-PPAS ke media sosial. Menurut Inggard anggaran itu belum dibahas di sidang DPRD. William dikabarkan tidak menanggapi semprotan Inggard.
Apa saja yang di temukan William Aditya di RAPBD DKI Jakarta 2020? William membongkar anggaran janggal dari dokumen rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) yang diperoleh dari laman apbd.jakarta.go.id pada 11 Oktober 2019. Namun dokumen tersebut sudah diturunkan dan tidak lagi bisa diakses. Kendati, dokumen tersebut telah di-capture atau tangkapan layar.
Berdasarkan dokumen tersebut, pagu anggaran untuk pengadaan lem Aibon diusulkan oleh Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Kota Jakarta Barat dengan nama ‘Penyediaan Biaya Operasional Pendidikan Sekolah Dasar Negeri’ senilai Rp 82,8 miliar.
Dalam rincian kegiatan, dijelaskan anggaran sebanyak itu akan digunakan untuk membeli lem Aibon bagi 37.500 orang selama 12 bulan dengan harga satuannya sebesar Rp 184.000. Dengan demikian, total biaya yang dibutuhkan mencapai Rp 82.800.000.000 untuk pembelian lem yang masuk dalam komponen Belanja Alat Tulis Kantor (ATK) tersebut.
Bukan itu saja, William juga menemukan anggaran aneh lainnya yang tertuang di rancangan di KUA-PPAS untuk APBD 2020. Pihaknya menyoroti anggaran pengadaan bolpoin hingga komputer di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur.
“Anggaran pengadaan bolpoin sebesar Rp 124 miliar, dan 7.313 unit komputer dengan harga Rp 121 miliar di Dinas Pendidikan,” kata anggota DPRD DKI dari Fraksi PSI William Aditya Sarana dalam keterangan tertulis, Rabu (30/10/2019).
Selain itu, dia mengkritik adanya anggaran beberapa unit server dan storage senilai Rp 66 milliar di Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik.
“Itu baru sebagian saja, masih ada puluhan lainnya yang akan kami tanyakan satu-satu. Kami sudah ikuti rapat komisi beberapa hari ini, dan tiap kali diminta buka detail anggaran pemprov selalu mengelak,” ucap William.
Dari berbagai penemuan-penemuan yang saya rangkum di atas, lem aibonlah yang paling di soroti oleh berbagai kalangan, mulai dari kalangan pejabat hingga penjilat.
Tak mau kalah heboh, netizen yang selalu aktif di medsos, tidak henti-hentinya ikut mengawasi polemik yang terjadi saat ini. Netizen yang lebih sering memilih diampun ikut bernyanyi. Tidak di sangka-sangka ternyata suara netizen tidak kalah merdu dengan suara salah seorang artis sekaligus politisi terkenal yaitu, ‘Ahmad Dani’.
Saking merdunya suara netizen menyanyikan sebuah lagu yang berjudul lem aibon, samapai-sampai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan para jajarannyapun ikut bernyanyi sambil bergoyang-goyang gak karuan, senggol kiri senggol kanan, Senggol depan, senggol belakang hingga akhirnya suasanapun menjadi tidak kondusif. Penonton jadi ribut yang bikin ulah kalang kabut mencari kambing hitam he he he he…. Begitulah kira-kira yang saat ini terjadi.
Penulis: Not-Not