Indovoices.com-Google Indonesia memproyeksikan ekonomi digital Indonesia mencapai US$130 miliar atau sekitar Rp1,76 kuadriliun (dengan asumsi kurs Rp13.600 per dolar AS) pada 2025.
Managing Director Google Indonesia Randy Yusuf mengatakan saat ini sebenarnya Indonesia sudah menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Menurutnya, hal tersebut didorong oleh ribuan perusahaan rintisan dan tradisional yang masuk ke bisnis digital.
“Ekonomi digital bukan hanya untuk para ahli teknologi saja, bisa juga untuk bidang lain seperti pertanian, manufaktur, dan retail,” ujar Randy.
Dia menekankan Indonesia membutuhkan keahlian berpikir digital agar membantu bisnis beradaptasi dengan perubahan teknologi. Randy mengungkap peningkatan kemahiran sumber daya manusia akan menjadi kunci menjelang puncak pertumbuhan ekonomi digital tersebut.
Studi Alphabeta menunjukkan pada 2030 jika didukung kualitas edukasi, sektor keterampilan digital dapat menyumbangkan Rp4.411 triliun atau 16 persen dari total proyeksi PDB Indonesia.
Sementara, saat ini keterampilan digital menyumbang Rp908 triliun atau 6 persen dari PDB Indonesia. Randy optimis proyeksi tersebut dapat tercapai jika Indonesia meningkatkan kualitas tenaga kerjanya.
Menurut penelitian Mckinsey, pada 2030 Indonesia akan membutuhkan 9 juta pekerja mahir dan semi mahir teknologi, informasi, dan komunikasi.
“Kebutuhan tersebut sudah kita rasakan sekarang. AI sudah membantu produktivitas di berbagai industri,” sebutnya.(msn)