Indovoices.com- Tahap pertama dalam uji jalan (roadtest) B30 (campuran 30% biodiesel pada minyak diesel) yang diimplementasikan pada kendaraan darat telah menuai hasilnya. Pada kelas kendaraan darat jenis mobil Pajero Sport (kurang dari 3,5 ton) telah melalui rute sepanjang 50.165,5 km dari target 50.000 km pada dua hari yang lalu, tepatnya 21 September 2019.
“Uji jalan B30 sudah selesai 2 hari lalu untuk jenis kendaraan yang kurang dari 3,5 ton, uji coba berjalan lancar, hasilnya (dibandingkan dengan B20) daya rata-rata meningkat 0,84%, emisi CO turun 0,1 hingga 0,2 gram per km, dan emisi PM turun 0,01 hingga 0,08 gram per km. Sesuai dengan target kita,” ungkap Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana pada acara Biodiesel Goes to Campus yang dilangsungkan di Universitas Indonesia, Depok.
Sebagaimana diketahui, saat ini Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis diesel yang digunakan pada kendaraan bermesin diesel telah mengandung biodiesel (FAME) 20% atau yang disebut B20. Setelah dilaunching pada 3 Juni 2019, uji jalan menggunakan B30 dilakukan pada kendaraan uji kurang dari 3,5 ton dan lebih dari 3,5 ton.
Dalam roadtest tersebut kendaraan kurang dari 3,5 ton telah menyelesaikan perjalanan mulai dari Lembang – Cileunyi – Nagreg – Kuningan – Tol Babakan – Slawi – Guci – Tegal – Tol Cipali – Subang – Lembang, dengan rata-rata menempuh perjalanan 630 km/hari.
“Untuk kendaraan berat lebih dari 3,5 ton masih menyelesaikan tahap uji, saat ini sudah mencapai jarak tempuh 38.005 km dari 40.000 km yang ditargetkan. Ini untuk mendapatkan konfirmasi efek penggunaan B30 pada kondisi awal dibandingkan dengan kondisi setelah jarak tempuh tertentu,” papar Dadan di depan 150 mahasiswa yang hadir pada gelaran tersebut.
Pada Biodiesel Goes to Campus kali ini, Kementerian ESDM menggandeng dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Hadir narasumber dari BPDPKS, Plt. Kepala Divisi Replanting, Reforestation dan Promosi Perkebunan BPDPKS Fajril Amirul yang secara rinci membahas peran minyak kelapa sawit dalam pengembangan Biodiesel di Indonesia.
“Solar berbasis biodiesel dari minyak kelapa sawit ini telah berjalan sejak mandatori biodiesel pada 2015,” ungkap Fajril. Fajril juga menambahkan, saat ini tercatat produksi biodiesel Indonesia sebanyak 12,61 juta kilo liter per tahun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan bakar minyak yang lebih ramah lingkungan.
Sebagai tuan rumah, Dedi Priadi, Wakil Rektor 4 Bidang SDM dan Kerja Sama Universitas Indonesia menyampaikan dukungannya terhadap pemanfaatan minyak kelapa sawit dalam campuran tersebut. Dedi turut berharap para generasi milenial dapat menyebarluaskan berbagai informasi yang didapat hari ini melalui berbagai platform komunikasi termasuk media sosial.
“Melalui acara ini, kami berharap para peserta memiliki pemahaman mendalam terkait Biodiesel dan sebagai salah satu stakeholder Kementerian ESDM, kami akan mendukung dalam menyebarkan informasi tersebut,” ujar Dedi.
Selain menghadirkan narasumber dari Kementerian ESDM dan BPDPKS, Biodiesel Goes to Campus bertajuk #BiodieselKerenUI hari ini juga turut dimeriahkan kehadiran salah satu content creator yang juga merupakan salah satu artis Indonesia, Gritte Agatha.
Tak hanya itu, Liollane Band yang hadir menyanyikan lagu-lagu yang sedang digandrungi anak muda saat ini menambah semarak dan keseruan #BiodieselKerenUI. Selain di dalam ruangan, Kementerian ESDM juga membuka booth yang memungkinkan peserta dan audience lain yang tidak sempat ikut dalam acara tetap mendapatkan berbagai informasi terkini dari Kementerian ESDM dan BPDPKS. (jpp)