Indovoices.com – Gempa bumi kembali guncang Mamasa, Sulawesi Barat, Kamis (8/11) malam pukul 20.40 WIB. Gempa tersebut berkekuatan magnitudo 5,1 pada kedalaman 10 kilometer, dan berjarak 11 km Timurlaut Mamasa. Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena sumbernya berada di darat.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi memperkirakan bahwa kejadian gempa bumi ini berasosiasi dengan aktivitas Sesar Saddang yang berlokasi di sekitar daerah tersebut.
“Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, kami perkirakan kejadian gempa bumi ini berasosiasi dengan aktivitas Sesar Saddang di sekitar daerah tersebut yang relatif berarah barat laut – tenggara,” ujar Kepala PVMBG Kasbani.
Menurut PVMBG, kondisi geologi daerah di sekitar gempa bumi tersusun oleh batuan sedimen dan batuan malihan (batuan metamorf) berumur Pra Tersier yang membentuk lajur sesar dengan lereng curam dan kebanyakan lapuk. Kasbani mengatakan bahwa batuan yang lapuk, urai, lepas, dan belum kompak dapat bersifat memperkuat gempa bumi.
Selain itu, PVMBG juga merilis bahwa intensitas guncangan gempa bumi terbesar akan dirasakan di wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa bumi dan intensitasnya akan semakin melemah seiring bertambahnya jarak dengan pusat gempa bumi. Berdasarkan data BMKG, guncangan gempa bumi dirasakan di Mamasa dengan intensitas IV MMI (Modified Mercalli Intensity); Mamuju, Toraja, Toraja Utara, Majene, dan Polewalimandar III MMI; serta Pasangkayu II MMI.
PVMBG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD. “Masyarakat jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang diharapkan berkekuatan lebih kecil,” pungkas Kasbani.
Penulis: Dyah Kusuma Dewi