“Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 120,18 BT dan 1,63 LS, dengan magnitudo 5,2 pada kedalaman 10 km, berjarak 42 KM Tenggara Sigi, Sulawesi Tengah,” sebut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kasbani, Selasa (23/10).
PVMBG merilis pusat gempa berada di darat dan wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa bumi adalah Kabupaten Sigi. Sementara, berdasarkan kondisi geologi, wilayah-wilayah tersebut tersusun oleh batuan yang terlapukkan.
“Wilayah tersebut pada umumnya tersusun oleh batuan sedimen dan batuan malihan (batuan metamorf) berumur Pra Tersier yang membentuk lajur sesar dengan lereng curam dan kebanyakan lapuk. Batuan yang lapuk, urai, lepas, dan belum kompak (unconsolidated) dapat bersifat memperkuat guncangan gempa bumi sehingga lebih rentan,” jelas Kasbani.
Kasbani juga mengatakan bahwa gempa bumi ini berasosiasi dengan aktivitas Sesar Palu Koro. “Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, gempa bumi berasosiasi dengan aktivitas Sesar Palu Koro yang berarah relatif barat laut-tenggara,” ujar Kasbani.
Intensitas guncangan gempa bumi terbesar dirasakan di wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa bumi, kemudian intensitasnya semakin melemah seiring bertambahnya jarak dengan pusat gempa bumi. Berdasarkan BMKG, guncangan gempa bumi dirasakan di Palu dengan intensitas II-III MMI (Modified Mercalli Intensity), Mamuju II-III MMI, Masamba II MMI, Toraja II MMI, Poso III MMI, Parigi II-III MMI, dan Tentena II-III MMI. “Ini tidak menyebabkan tsunami, karena pusat gempa bumi berada di darat,” jelas Kasbani.
PVMBG mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat. Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang diperkirakan berkekuatan lebih kecil.
“Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami,” pungkas Kasbani. [esdm]