“Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi terletak pada koordinat 119,41? BT dan 2,92? LS, dengan magnitudo 5,2 pada kedalaman 11 km, berjarak 9 km tenggara Mamasa, Sulawesi Barat,” sebagaimana informasi dari rilis PVMBG.
PVMBG mengungkapkan bahwa wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa bumi tersusun oleh batuan sedimen dan batuan malihan (metamorf) berumur Pra Tersier yang membentuk lajur sesar dengan lereng curam dan sebagian lapuk. Batuan yang lapuk, urai, lepas, dan belum kompak (unconsolidated) dapat bersifat memperkuat guncangan gempa bumi
Adapun dampak dari gempa bumi, PVMBG menjelaskan intensitas guncangan gempa bumi terbesar akan dirasakan di wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa bumi, dan semakin melemah seiring bertambahnya jarak dengan pusat gempa bumi. Berdasarkan BMKG, guncangan gempa bumi dirasakan di Mamasa dengan intensitas II-III MMI (Modified Mercalli Intensity), Rantepao II MMI, dan Polewalimandar II MMI.
Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami, karena sumbernya berada di darat. Hingga berita ini dibuat, belum ada informasi kerusakan yang diakibatkan gempa bumi ini.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
Penulis: Dwi Antoningtyas