Indovoices.com –Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyinggung masalah penanganan COVID-19 dalam acara wedangan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Sebelas Maret (UNS).
Ganjar menyoroti kelakuan sejumlah pejabat baik dari pemerintah pusat hingga daerah dalam menerapkan protokol kesehatan. Ia menilai, masih banyak pejabat tidak memberikan contoh baik kepada masyarakat.
“Saya kok merasa melihat dari sisi perilaku bukan kita termasuk yang disiplin,” kata Ganjar, Rabu (4/11).
“Terbukti ada menteri-menteri foto-foto tak pakai masker itu jadi bullying menarik. Ada bupati, wali kota saja joget-joget, nari-nari enggak pakai masker goyang semongko apa yang terjadi? Bullying,” tambah dia. Dia tak menyebut siapa orang yang dimaksud.
Politikus PDIP itu menuturkan, contoh buruk itu seolah memberi kesan ada pejabat yang tidak mendukung percepatan penanganan COVID-19. Sehingga banyak masyarakat tidak patuh menerapkan protokol kesehatan.
“Inilah yang kita hitung kayanya kok kita enggak support. Apa beri deterrent effect? Regulasi tindakan atau pidana yang memberikan, seperti itu? Itu bukan pilihannya,” tutur Ganjar.
Maka dari itu Ganjar mengatakan diperlukan ketegasan hingga seni dalam memimpin masyarakat. Sebab, tanpa adanya itu, penanganan COVID-19 tidak akan berjalan dengan baik.
“Istilah Presiden gas dan rem jadi seni dalam memimpin, sense dalam memimpin. Ini disrupsi yang dipercepat oleh si COVID, COVID ini geli betul dia angkat bendera start tanpa aba-aba, maka yang tak siap pasti tergilas. Itulah kreatif inovatif jadi kunci,” ujar dia.(msn)