Indovoices.com-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan informasi terkini mengenai respon negara-negara G-20 hasil virtual meeting.
Pada keterangannya, ia menyebutkan bahwa hampir tidak ada negara yang tidak terjangkit virus Covid-19. Menteri Keuangan Arab Saudi mengatakan G-20 akan direkonsiliasi untuk merespon ancaman global yang sangat ganas dan sudah mempengaruhi supply dan demand di dunia.
“Pembukaan Managing Director IMF menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi global akan mengalami penurunan signifikan. Tapi 2021 diharapkan akan terjadi perbaikan,” ungkap Menkeu saat media brief melalui video conference di Jakarta.
Seperti halnya dengan prioritas kebijakan Indonesia, negara-negara anggota G-20 juga memprioritaskan isu kesehatan, perlindungan sosial dan perlindungan dunia usaha dalam respon kebijakannya. Negara G-20 memastikan bahwa sistem kesehatan tetap berjalan dengan baik untuk melindungi nyawa penduduknya dan mengurangi laju penyebaran virus ini. Dalam lingkup kerjasama global, negara anggota G20 mendorong usaha untuk percepatan pembuatan vaksin melalui dukungan terhadap riset.
“Arab Saudi sebagai tuan rumah meminta kepada IMF, WB, dan seluruh lembaga internasional untuk menggunakan resourcenya mendukung negara-negara di dunia agar tidak kesulitan likuiditas dan dapat mengalokasikan sumber dayanya secara efektif,” jelasnya.
Beberapa negara maju mengeluarkan stimulus-stimulus yang sangat besar untuk memperkuat program perlindungan sosial, khususnya kepada kelompok rentan. Bahkan beberapa negara maju tersebut melakukan pendekatan helicopter approach (membagi-bagikan uang tunai) untuk mengantisipasi dampak sosial di negaranya.
Dunia usaha juga menjadi prioritas untuk mendapat dukungan. Fokus dukungan untuk pelaku usaha saat ini adalah memastikan likuiditas mereka aman. Berbagai stimulus perpajakan kepada dunia usaha tidak hanya dilakukan oleh Indonesia, namun juga oleh sebagian besar negara anggota G-20 lainnya.
“Semua menteri saling mengcompare notes untuk bisa meningkatkan respon ancaman global ini. Akan ada G-20 leaders meeting membahas langkah-langkah extra ordinary untuk memberikan dorongan dan mengembalikan confidence dunia bersama-sama,” tambah Menkeu.
Suasana global saat ini berada dalam situasi yang abnormal, Indonesia sebagai anggota G-20 terus melakukan koordinasi secara lebih erat dengan anggota G20 lainnya dan menyiapkan langkah-langkah kebijakan extraordinary yang mungkin melampaui batasan yang telah ada. Sebagai langkah lanjutan, direncanakan pada tanggal 26 Maret ini akan diadakan pertemuan virtual G20 Summit.(kemenkeu)