Indovoices.com-Nama restoran Amigos yang berlokasi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, ramai dibicarakan sejak awal Maret. Dari sinilah asal mula penularan virus corona di Indonesia yang kini dinyatakan ada 6 pasien positif COVID-19 hingga Senin, 9 Maret 2020.
Amigos Restaurant, adalah tempat makan dengan desain unik khas Meksiko yang menyajikan menu tradisional Amerika. Pada momen valentine, 14 Februari, pengelola restoran menggelar acara pesta dansa bertajuk latin night.
Pada acara itulah kasus 1 pasien positif virus corona di Indonesia tertular dari seorang WN Jepang yang tinggal di Malaysia. Mereka berada di satu acara. Beberapa hari kemudian, WN Jepang itu dinyatakan positif virus corona ketika kembali ke Malaysia.
Kasus 3 dan kasus 4 positif virus corona di Indonesia, ternyata berada di acara yang sama dengan kasus 1. Namun, juru bicara penanganan virus corona di Indonesia, Achmad Yurianto, tidak memberi detail di mana ketiganya bertemu.
“Kami melakukan penelusuran, mencari, kemudian mengidentifikasi orang-orang yang kontak dekat dengan dua kasus pertama, kasus 1 dan 2,” kata Achmad Yurianto, juru bicara penanganan virus corona di Indonesia.
Virus corona yang bernama resmi SARS-CoV-2 adalah penyebab penyakit COVID-19. Virus ini menular lewat tetesan pernapasan ketika seseorang sedang batuk atau bersin, yang bisa jadi virus itu masuk lewat mulut, hidung, dan mata. Virus ini juga dapat menempati dan bertahan hidup di benda-benda mati seperti gagang pintu, gagang tangga, dan benda lain. Sehingga, seseorang bisa saja tertular setelah memegang benda yang dihinggapi virus SARS-CoV-2.
Kasus 2 tertular dari kasus 1
Dua hari setelah acara dansa berlalu, pada Minggu, 16 Februari, pasien kasus 1 yang berusia 31 tahun mengalami gejala yang mirip dengan COVID-19, seperti batuk, sesak napas, dan demam.
Kasus 1 kemudian mengunjungi RS Mitra Keluarga di Depok dan melakukan rawat jalan. Namun, setelah 10 hari melakukan perawatan, batuk yang diderita tidak kunjung sembuh.
Pada saat ini kasus 1 diduga melakukan kontak dengan ibunya, 64 tahun, yang kemudian juga dinyatakan positif dan disebut sebagai kasus 2. Keduanya tinggal di Depok, Jawa Barat.
Kasus 1 kembali mengunjungi RS Mitra Keluarga di Depok, pada Rabu, 26 Februari. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kasus 1 terindikasi mengidap penyakit bronkopneumonia.
Kasus 1 dirujuk ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso. Di sana ia mengatakan kepada dokter bahwa dirinya dirawat sebagai orang dalam pengawasan, dan memberitahu informasi tentang WN Jepang di Malaysia yang positif virus corona.
Mengetahui informasi tersebut, tim dokter langsung mengambil sampel nasofaring, orofaring, serum, sputum, dan dikirim ke Litbangkes Kementerian Kesehatan pada Minggu, 1 Maret. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kasus 1 positif COVID-19 dan telah menularkan kepada ibunya.
Begitu pemerintah mengonfirmasi kasus ini, Restoran Amigos Kemang menutup operasional mereka selama 2 pekan. Manajemen juga melakukan upaya mensterilkan lokasi.
Kasus 3 dan 4 ada dalam satu acara dengan kasus 1
Sementara kasus 3 dan 4, disebut oleh Yurianto adalah dua dari 80 orang yang berada di satu acara yang juga dihadiri oleh kasus 1 positif COVID-19 di Indonesia.
Dari 80 orang itu, kemudian ditelusuri oleh Dinkes DKI, kepolisian, dan BIN (Badan Intelijen Negara), lalu dikerucutkan lagi yang berada di acara sama dengan kasus 1 saat itu, dan didapati 20 orang.
Saat diperiksa, 7 orang itu diketahui memiliki influenza meski dalam kategori ringan dan sedang. Setelah diobservasi lebih dalam, ternyata 2 orang di antaranya positif COVID-19. Usia kedua pasien ini masing-masing 33 dan 34 tahun.
Kasus 5 klaster Jakarta, kasus 6 dari Diamond Princess
Untuk kasus 5, dijelaskan Yuri adalah berusia 55 tahun. Kasus 5 masih berkaitan dengan 4 kasus awal COVID-19 yang disebut Yuri sebagai klaster Jakarta.
Sementara kasus 6 yang merupakan laki-laki berusia 36 tahun, adalah anak buah kapal (ABK) pesiar Diamond Princess di Yokohama, Jepang.
“Ini hasil kasus lanjutan tracing klaser Jakarta, bahwa yang bersangkutan confirm COVID-19 usia 55 tahun. Kedua, confirm kasus COVID-19 laki-laki 36 tahun. Ini imported case yang dia dapatkan di Jepang sebagai ABK di Diamond Princess,” tutur Yuri.
Khusus kasus 6 kini dirawat di RS Persahabatan, Jakarta Timur. Sementara kasus 1 sampai 5 dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Mereka ditempatkan di ruangan isolasi dan kondisinya stabil.
Yurianto sebelumnya menyatakan, bahwa dari 69 WNI ABK Diamond Princess yang telah dijemput tim medis pemerintah dan dievakuasi ke Pulau Sebaru, ada satu orang yang dipisahkan karena dicurigai terjangkit virus corona. Sebanyak 69 ABK itu terdiri dari 67 laki-laki dan 2 perempuan. Mereka dievakuasi pada 1 Maret 2020.
Selain ABK Diamond Princess, Pulau Sebaru yang berada di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, juga digunakan untuk observasi ABK kapal pesiar World Dream. Ada dua blok terpisah untuk kru dua kapal pesiar tersebut. Total, ada 188 WNI di kapal World Dream yang dievakuasi ke Pulau Sebaru pada 26 Februari 2020. Mereka pindah dari kapal World Dream ke KRI dr Soeharso-990 di Perairan Selat Durian, Kepulauan Riau.
Kementerian Kesehatan menganjurkan warga Indonesia untuk menjaga imun tubuh, dengan mengonsumsi makanan bergizi, olahraga teratur, dan istirahat cukup. Sebagai upaya mencegah virus corona, pemerintah juga meminta publik untuk rajin cuci tangan dengan air mengalir dan sabun antisepktik, lalu meminimalkan memegang wajah dengan tangan, karena tangan tak selamanya steril setelah memegang berbagai benda.
Kemudian, publik juga diminta meminimalkan kontak dengan orang yang sedang sakit. Orang yang sakit pun sebaiknya memakai masker, lalu menjaga etika kesehatan dengan menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin.