Indovoices.com-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memangkas 51 anak cucu usaha perusahaan plat merah. Hal ini dilakukan Erick agar perusahaan BUMN fokus menjalankan core bisnisnya.
“Di sini juga sama, bahwa GCG (good corporate and governance), fokus pada core bisnis, efisiensi yang berkelanjutan, agar kita terus sehat,” ujar Erick saat teleconference.
Dari 51 anak cucu BUMN yang dipangkas itu berasal dari tiga perusahaan, yakni PT Garuda Indonesia, PT Pertamina dan PT Telkom.
Di Garuda Indonesia, jumlah anak dan cucu usaha yang dipangkas sebanyak 6 perusahaan. Di Pertamina ada 25 anak-cucu usaha yang ditutup, dan Telkom 20 anak-cucu usaha.
Salah satu anak cucu perusahaan BUMN yang dipangkas Erick, yakni PT Garuda Tauberes Indonesia.
“Garuda Tauberes online dari kargo, sebenarnya bisnis kargo Garuda sudah ada, kenapa mesti ada swicth off lagi, kan tinggal ditambahkan saja divisi yang ada,” kata Erick.
Nantinya, pemangkasan 51 anak cucu usaha BUMN ini akan menggunakan skema merger, likuidasi ataupun divestasi.
Dilihat dari laman resminya, Tauberes merupakan perusahaan yang berfokus pada usaha digital di bidang logistik. Usahanya mencakup pengiriman paket dan jasa kargo pesawat.
Perusahaan ini baru dirilis pada 11 September 2019, dan diharapkan bisa meningkatkan bisnisnya seiring meningkatkan kebutuhan jasa pengiriman lewat e-commerce.
Dukungan kargo udara pesawat Garuda dan Citilink jelas menjadi modal utama perusahaan ini bersaing dengan perusahaan jasa pengiriman paket yang sudah lebih dulu eksis.
Untuk fitur ketiga ini, Garuda menggandeng e-commerce yang dirintis BUMN lainnya, yakni Blanja.com milik PT Telkom (Persero) dan Sarinah Online besutan PT Sarinah (Persero). (msn)