Indovoices.com –Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan PT Bio Farma (Persero) mampu memproduksi vaksin Covid-19 sebanyak 250 juta dosis per tahun mulai akhir 2020. Ia juga memastikan kesiapan uji klinis fase 3 calon vaksin Covid-19 hasil kolaborasi dengan Sinovac asal Tiongkok.
Hal tersebut dikatakan Erick saat meninjau laboratorium dan fasilitas produksi milik Bio Farma di Bandung, Jawa Barat. Dia menyampaikan bahwa ketersediaan vaksin adalah bagian dari tugasnya di Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
“Kami maksimalkan uji klinis dan produksi vaksin Covid-19 agar tahun depan masyarakat dapat segera diimunisasi,” kata Erick dalam keterangan tertulis Kementerian BUMN.
Erick mengatakan Bio Farma telah memproduksi vaksin sejak 1890 dan dipercaya lebih dari 150 negara dalam memproduksi 15 jenis antivirus. Salah satunya adalah vaksin polio dengan pangsa pasar 75% di seluruh dunia.
“Jangan ragukan kemampuan Bio Farma yang sudah teruji untuk memproduksi vaksin yang dihasilkan,” kata Erick.
Sambil menunggu vaksin siap digunakan, Erick mengajak masyarakat agar selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan. Ia mengatakan, saat hendak beraktivitas, masyarakat harus memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Pengujian kandidat vaksin corona buatan Bio Farma-Sinovac itu bersiap memasuki fase tiga. Rencananya, pengujian dilakukan di Pusat Uji Klinis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung dan diperkirakan rampung Januari 2021.
Koordinator Uji Klinis Vaksin Corona Kusnandi Rusmil mengatakan, pada fase ketiga uji klinis, vaksin akan diuji kepada 1.620 sampel manusia. Relawan yang akan berpartisipasi berusia mulai dari 18 hingga 59 tahun.
“Kriteria yang ikut penelitian ini harus sehat. Jadi orang ini pasti diperiksa dulu dengan teliti. Periksa darah, jantung, paru-paru,” kata Kusnandi.
Selama proses uji klinis fase ketiga, BPOM bakal melakukan pendampingan agara lebih cepat memberikan izin edar untuk kandidat vaksin Covid-19 ini. “Saat uji klinis selesai, kami memberikan izin edar agar segera bisa didistribusikan,” kata Kepala BPOM Penny Lukito.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan pihaknya akan memfasilitasi proses imunisasi jika vaksin corona sudah bisa diproduksi. Kemenkes juga bakal menyiapkan anggaran untuk proses vaksinasi massal tersebut.(msn)