Indovoices.com –Menteri BUMN Erick Thohir kembali merombak jajaran dewan komisaris di beberapa perusahaan pelat merah. Setidaknya selama sepekan ini, ada tiga BUMN yang komisarisnya dirombak Erick.
Rangkum nama-nama yang ditempatkan Erick Thohir sebagai Dewan Komisaris BUMN:
PT Pindad
Wakapolri Gatot Eddy Pramono dan relawan Jokowi, Jaleswari Pramodhawardani, masing-masing menduduki jabatan Wakil Komisaris Utama dan Komisaris di BUMN Pertahanan di PT Pindad (Persero).
Jaleswari Pramodhawardani juga merupakan Deputi V KSP Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM. Sebelumnya, Ia adalah peneliti LIPI yang juga Relawan Jokowi. Dia pernah masuk di Pokja Tim Transisi Jokowi-JK.
Erick Thohir juga mengangkat tiga orang baru untuk posisi komisaris independen. Mereka adalah Mayjen TNI (Pur) Sakkan Tampubolon, yang sebelumnya merupakan Caleg DPR dari PDI Perjuangan untuk daerah pemilihan Jatim V.
Selain itu juga ada peneliti CSIS, Alexandra Retno Wulan. Yang menarik, Alexandra pernah menjadi Komisaris Pindad pada 2015-2018. Satu nama lain yang menjadi Komisaris Independen Pindad adalah Arlan Septia.
Askrindo
Erick juga merombak jajaran komisaris PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atau Askrindo, dengan mengangkat Heru Kreshna Reza dan Kemal Arsjad sebagai komisaris independen perseroan.
Heru Kreshna Reza merupakan Auditor Utama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Sedangkan Kemal Arsjad merupakan produser film nasional. Kemal tercatat pernah memproduseri film Garuda di Dadaku 2 hingga Sang Penari.
PTPN V
Erick juga mengangkat Budiman Sudjatmiko menjadi Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara V (Persero) atau PTPN V. Budiman merupakan politisi Partai PDIP.
Budiman Sudjatmiko merupakan politisi dari Partai PDIP. Dia pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI pada periode 2009-2014 dan 2014-2019.
Sebelum bergabung di PDIP dan menjadi Anggota DPR, laki-laki kelahiran Cilacap, 10 Maret 1970 ini dikenal sebagai aktivis era reformasi. Pada 1996, Budiman mendirikan Partai Rakyat Demokratik (PRD). Dia pernah dipenjara 13 tahun di masa pemerintahan Orde Baru.
Juru Bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan, Budiman Sudjatmiko diangkat menjadi komisaris di BUMN perkebunan itu karena dianggap mampu mengurusi petani plasma yang menjadi mitra bisnis PTPN V dalam memproduksi kelapa sawit.
“Jadi dengan bantuan beliau, kita harapkan perkebunan PTPN V ini bisa mengembangkan plasma lebih baik. Bisa support (dukung) masyarakat desa yang urus plasma-plasma ini,” kata Arya.(msn)