Indovoices.com –Politikus Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago memuji rencana Menteri BUMN Erick Thohir membeli peternakan sapi di Belgia.
Uni Irma menilai upaya itu sebagai upaya menteri BUMN untuk memenuhi kebutuhan sapi dalam negeri.
“Rencana membeli peternakan sapi di Belgia adalah cara berpikir cerdas menurut saya,” ucap Irma kepada JPNN.com, Senin (19/4).
Dia meyakini biaya yang dibutuhkan untuk membeli peternakan sapi di Belgia lebih murah daripada membangun sendiri di dalam negeri. Belum lagi bicara risiko kegagalan yang mungkin saja terjadi.
Faktanya, kata perempuan berdarah Minang itu, peternak sapi dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan daging sapi yang begitu besar.
“Setahu saya Indonesia belum memiliki industri peternakan sapi yang mampu memenuhi kebutuhan sapi dalam negeri,” ucap mantan politikus Senayan itu.
Dia mengatakan untuk mencapai swasembada dan tidak lagi impor, peternak dalam negeri harus mampu menyediakan minimal 1,3 juta ekor sapi per tahun atau sekitar 300.000 ton untuk menutup kekurangan pasokan.
“Karena kebutuhan per tahun kita kurang lebih 700.000 ton. Sementara peternak domestik kita hanya mampu menyediakan 400.000 ton per tahun,” ujar Irma.
Politikus kelahiran Metro, Lampung itu juga menyebut pembelian lahan peternakan sapi di luar negeri tidak akan membunuh industri peternakan dalam negeri.
Sebab, kemampuan produksi peternak sapi dalam negeri masih belum mampu menyediakan kebutuhan masyarakat yang begitu tinggi.
“Tidak perlu khawatir akan membunuh industri dalam negeri, toh kuenya berbeda,” ujar Irma menegaskan.
Ketua DPP Partai Nasdem itu mengatakan pembelian peternakan sapi di luar negeri dengan anggaran jauh lebih murah dibanding membangun sendiri di dalam negeri, juga memberi dua keuntungan besar.
Pertama, harga daging bisa terkontrol dan itu akan melindungi konsumen. Kedua, Indonesia tidak lagi bergantung pada impor sapi setiap tahun karena kekurangan pasokan bisa diatasi dari hasil produksi peternakan milik BUMN di luar negeri.
Oleh karena itu dibutuhkan pemikiran cerdas agar bangsa ini mampu menumbuhkan daya saing di dalam dan luar negeri. Jangan berpikir ortodoks yang justru akan menghambat kemajuan industri sendiri.
“Jangan cuma mikirin produsen, pikirin juga kebutuhan konsumen. Di situ letak cerdasnya Erick Thohir dalam menanggulangi impor sapi. Ke depan kebutuhan impor akan dapat dipenuhi oleh industri kita sendiri, hanya posisi industrinya saja yang berada di luar negeri,” pungkas Irma.