Indovoices.com-Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri acara yang digelar CEO CT Corp Chairil Tanjung di Ritz Carlton, Jakarta. Erick diberi panggung untuk memberikan sambutan mengenai arah BUMN di era kepemimpinannya.
Dalam pemaparannya, Erick membuka ruang bagi pengusaha swasta bekerja sama dengan perusahaan negara. Tujuannya agar BUMN tak terlalu mendominasi proyek yang ada di dalam negeri.
Akan tetapi, Erick minta para pengusaha swasta tidak mengakali BUMN. Kepada CT, dia bilang banyak swasta mengakali BUMN.
“Silakan berpartner dengan BUMN yang baik, jangan BUMN-nya diakali. Nih banyak juga BUMN diakali. Jangan sampai taruh di dalam tapi menggerogoti BUMN,” kata dia dalam acara di Ritz Carlton, Jakarta.
Katanya, boleh saja pengusaha swasta menempatkan orang-orangnya ke BUMN asal jangan bikin perusahaan tersebut bangkrut, tapi bangun bisnis yang transparan. Sebab jika BUMN rugi, negara akan kehilangan dividen Rp 467 triliun per tahunnnya, termasuk pajak dan royalti.
Jika hasil kerja sama BUMN dan swasta merugi, Erick mengatakan tak mungkin bebannya diberikan ke swasta. Padahal BUMN adalah pengelola, bukan pemilik perusahaan.
“Dengan ini saya berharap, Pak Chairul saya ingin swasta kerja sama dengan BUMN tapi saya titip, jangan diakali. Kalau saya bangun ekosistem, ayo sama-sama bersaing bersama, bisa bersaing secara internasional. Jangan dibalik, business as usual, BUMN-nya digerogoti, bangkrut. Tolong,” jelasnya.
“Ini bukan badan usaha milik nenek lu. Ini jelas kita pengelola. Ada batasan-batasannya. Kita enggak bisa cemburu sama Pak CT karena perusahaan pribadi,” imbuh Erick.
Di BUMN, CT merupakan pemegang saham di PT Garuda Indoensia Tbk (Persero). Dia bersama saudara kandungnya, Chairal Tanjung, dan Dony Oskaria merupakan perwakilan dari PT Trans Airways dan Finegold Resources Ltd yang menguasai 28,08 persen saham GIAA. Trans Airways merupakan perusahaan milik pengusaha Chairul Tanjung (CT).
Selain itu, Erick juga mengatakan bakal mencopot direksi BUMN yang mau bikin bangkrut perusahaan. Erick mengaku sudah mengeluarkan surat edaran ke para direksi dan komisaris BUMN terkait hal itu, termasuk pembatasan pembagian souvenir.
“Saya pastikan juga BUMN yang mau bangkrutkan BUMN, direksinya saya copot, tapi swastanya tolong saya. Keluhan swasta saya dengerin kok tapi win-win juga. Berpartner yang baik supaya hasil baik. Toh agar kepentingan dividennya baik,” jelasnya. (msn)