Indovoices.com –Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat bicara terkait adanya isu perombakan kabinet pemerintahan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.
Menurut dia, perombakan kabinet merupakan hak prerogratif dari kepala negara. Dirinya sebagai pembantu Presiden siap menghadapi apapun keputusannya.
“Saya rasa begini, kita itu pembantu presiden, kita jangan hanya siap diangkat, kita juga harus siap dicopot,” ujar Erick dalam acara Sapa Indonesia Malam di KompasTV.
Erick menambahkan, Presiden Jokowi berhak menilai kinerja para pembantunya. Menurut dia, sebagai bawahan harus siap saat diberi penilaian oleh atasannyq.
“Karena kita pembantu dan haknya beliau mereview, kalau kita tidak mau direview beliau ya jangan jadi menteri, jangan jadi pembantu,” kata mantan bos Inter Milan itu.
Mengenai isu yang berkembang di media sosial bahwa dirinya akan terkena perombakan kabinet, Erick mengaku tak ambil pusing.
“Saya rasa juga ketika ada netizen yang seperti itu, ya ini bagian dari demokrasi, kita harus nikmati itu. Walaupun ‘kok enggak kepikiran’ ya pasti lah, tapi itu jadi bahan instropeksi kita,” ucap dia.
Sebelumnya, beberapa hari terakhir, isu perombakan kabinet pemerintahan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin muncul ke permukaan.
Hal tersebut dilatarbelakangi oleh teguran Presiden Jokowi kepada para pembantunya itu dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, 18 Juni 2020.
Meski, video itu baru diungkap ke publik melalui akun YouTube Sekretariat Presiden.
Publik pun menebak-nebak siapa menteri yang akan di-reshuffle oleh Presiden Jokowi.(msn)