Indovoices.com-Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir memasang target laba sebesar Rp 300 triliun untuk seluruh BUMN pada 2024. Atas target tersebut, kalangan akademisi menilainya terlalu optimistis namun bukan berarti mustahil dicapai.
Pengamat BUMN sekaligus Kepala Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Toto Pranoto, beralasan, pondasi BUMN saat ini tidak cukup solid. Sehingga, BUMN perlu banyak melakukan pembenahan untuk dapat mencapai target optimistis itu.
Menurut Toto, target perolehan laba fantastisbisa dipenuhi bila strategi restrukturisasi BUMN melalui klasterisasi berhasil. Saat ini, tingkat profitabilitas perusahaan pelat merah masih tergolong rendah. Dari total aset Rp 8.000 triliun, seluruh BUMN hanya menghasilkan laba Rp 186 triliun pada 2018. “Kemampuan menghasilkan ROA [return on assets] sangat kecil. Hanya sekitar 2,3 persen. Artinya produktivitas aset rendah,” katanya kepada Bisnis.
Menurut Toto, restrukturisasi BUMN melalui klasterisasi dan likuidasi yang diusung Erick Thohir dapat menjadi salah satu solusi. Hal ini diharapkan dapat membuat pengelolaan BUMN menjadi lebih efisien dan lebih fokus. Dia menyarankan, likuiditas BUMN yang tidak sehat bisa dilakukan segera.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pemerintah berharap bisa mendulang laba bersih Rp300 triliun dalam 5 tahun mendatang. Salah satu strategi yang disiapkan adalah restrukturisasi BUMN lewat klasterisasi.(msn)