Indovoices.com-Presiden Joko Widodo menyampaikan pentingnya sinergi dan kolaborasi negara-negara ASEAN dalam menanggapi pandemi virus korona (covid-19). Dia menyampaikan empat usulan dalam pertemuan virtual KTT Khusus ASEAN mengenai covid-19.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers virtual menyampaikan usulan pertama Presiden Jokowi yakni, kerja sama untuk memutus mata rantai penyebaran virus.
“Presiden menekankan tidak ada satu kebijakan yang dapat diberlakukan untuk semua negara,” kata Menlu Retno dalam konferensi pers virtual.
Untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini, Jokowi mengusulkan agar disusun prosedur protokol untuk merespons pandemi melalui contact tracing and outbreak investigation (pelacakan kontak dan penyelidikan wabah). Menurut Retno, usulan tersebut dimuat dalam satu paragraf deklarasi hasil KTT.
Usulan kedua, Jokowi menekankan pentingnya mencegah hambatan lalu lintas barang. “Presiden menekankan tiga hal yang tidak boleh terhambat saat ini, yaitu mengenai bahan makanan, peralatan kesehatan dan obat-obatan,” seru Retno.
Selain itu, Jokowi menyarankan pentingnya pengaturan bersama untuk menjaga lalu lintas perdagangan pada saat menghadapi pandemi tersebut.
“Ketiga, pentingnya kerja sama perlindungan warga negara, negara-negara ASEAN,” imbuh Retno. Secara khusus, katanya, Jokowi menekankan pada buruh migran yang pada kenyataannya memberikan kontribusi terhadap perekonomian negara ASEAN.
Usulan ini juga masuk dalam deklarasi KTT Khusus ASEAN. Usulan terakhir adalah pentingnya kerja sama dengan mitra ASEAN.
Retno mengatakan dalam kaitan tersebut, KTT Khusus ASEAN Plus Three menjadi penting. Selain itu, Presiden Jokowi juga memberikan dukungan membuat ASEAN Covid-19 Response Fund.
KTT Khusus ASEAN mengenai covid-19 ini dilakukan karena hampir 20.000 warga negara anggota ASEAN terjangkit virus tersebut. Karenanya, diperlukan suatu kerja sama regional untuk mencegah semakin banyaknya pasien terinfeksi covid-19. (msn)