Indovoices.com –Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menerima sejumlah sampel DNA keluarga korban pesawat Sriwijaya SJ-182. Sampel tersebut digunakan untuk mengindentifikasi korban.
“Dapat kami sampaikan sampai jam 9 pagi Tim DVI telah mendapat 40 sampel DNA,” ujar Karopenmas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam konferensi pers di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur.
Rusdi menyebut puluhan sampel itu didapat dari keluarga korbanyang berdomisili di sejumlah daerah. Mayoritas sampel berasal dari Pontianak, yakni 24 sampel.
“Sebanyak 14 sampel kita dapat dari RS Polri, kemudian 24 sampel dari Pontianak, satu sampel dari Jawa Timur, satu sampel dari Sulawesi Selatan, jumlah 40 sampel DNA,” kata Rusdi.
Tim DVI di sejumlah polda memastikan siap menerima data antemortem dari keluarga korban yang berdomisili di luar Jakarta dan Pontianak. Data tersebut akan dikumpulkan di RS Polri, Jakarta Timur.
Data antemortem dikumpulkan berdasarkan data-data fisik seseorang sebelum meninggal. Misalnya pakaian terakhir yang dikenakan, barang bawaan, tanda lahir, tato, bekas luka, atau cacat tubuh. Data ini diperoleh dari keluarga korban.
Pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat itu berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat yang dipastikan jatuh itu mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.(msn)