Indovoices.com-Di tengah situasi dunia yang banyak sekali ketidakpastian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan menjadi lebih penting artinya bagi Indonesia dan Singapura untuk memperkuat kerja sama, termasuk kerja sama ekonomi. Hal ini terutama karena ASEAN, di mana Indonesia dan Singapura berada di dalamnya memiliki harapan yang bagus.
“Presiden meng-quote apa yang disampaikan oleh managing director IMF yang mengatakan bahwa ASEAN is a bright spot in world economy. Jadi, ASEAN merupakan titik yang cerah di dalam kalau kita melihat situasi ekonomi dunia,” ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan dari Ketua dan Anggota Parlemen Singapura, di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan hasil pertemuan retreat dengan PM Singapura Lee Hsien Loong yang baru saja dilakukan pada tanggal 8 Oktober.
“Presiden menyampaikan bahwa kedua pemimpin berkomitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang investasi, pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia, dan ekonomi digital,” ujar Retno.
Menurut Menlu, tentunya ini adalah kerja sama dari G to G, tapi kita perlu juga dukungan pada level parlemen, karena kerja sama antara parlemen juga perlu didukung, dan juga kerja sama antar pemuda juga perlu diperkuat.
Delegasi parlemen Singapura yang bertemu Presiden Jokowi adalah:
- Tan Chuan-Jin, Ketua Parlemen Singapura;
- Anil Kumar Nayar, Duta Besar Singapura untuk Indonesia;
- Joan Pereira, Anggota Parlemen;
- Low Thia Khiang, Anggota Parlemen;
- Gan Thiam Poh, Anggota Parlemen;
- Henry Kwek, Anggota Parlemen;
- Saktiandi Supaat, Anggota Parlemen;
- Murali Pillai, Anggota Parlemen;
- Jonathan Han, Wakil Dubes Singapura; dan
- Koh Khiang Chay.
Sementara, Presiden Jokowi dalam kesempatan itu didampingi oleh Menlu Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung. (jpp)