Indovoices.com – Ancaman resesi ekonomi yang berkelanjutan akan berdampak pada tatanan kehidupan masyarakat di masa pandemi covid-19. Berbagai upaya harus dilakukan agar kelangsungan hidup warga negara tetap terjamin.
“Suka tidak suka, saat ini kita sudah pada satu titik bahwa resesi ekonomidi depan mata. Kondisi itu terlihat dari mulai bermunculannya masalah-masalah sosial dalam keseharian kita,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat menyampaikan pengantar dalam diskusi ‘Meramu Resep Menghadapi Ancaman Resesi Ekonomi’ di Jakarta.
Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, pandemi covid-19 memang sangat berdampak pada sektor ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Legislator Partai NasDem itu menegaskan, dengan kondisi ekonomi seluruh negara di dunia dihantui resesi ekonomi, yang terjadi saat ini adalah setiap negara akan berupaya menyelamatkan negaranya masing-masing.
“Pada akhirnya bangsa kita harus berupaya untuk mempertahankan diri dengan kemampuan sendiri, dari dampak ancaman krisis ekonomi,” ujarnya.
Memang, menurut Rerie, pertumbuhan sejumlah sektor di dalam negeri, seperti sektor industri dan perdagangan, saat ini mengalami kontraksi yang signifikan. Namun di sisi lain, tambahnya, ada sektor yang masih mencatatkan pertumbuhan, seperti pertanian, kesehatan, telekomunikasi dan IT.
“Dengan kondisi sejumlah sektor mengalami kontraksi, kita harus segera memanfaatkan peluang-peluang yang kita miliki dari sektor yang potensial untuk menahan dampak ancaman resesi,” ujar Rerie.
Menteri Perdagangan Kabinet Kerja periode 2016-2019 Enggartiasto Lukita menilai kondisi saat ini adalah kondisi yang sulit. Menurut dia, tidak ada satu negara pun yang mempunyai pengalaman menghadapi pandemi covid-19, sehingga tidak ada negara yang siap.
“Saat ini sisi pasokan dan permintaan sangat terpukul, kondisinya berbeda jika dibandingkan dengan krisis ekonomi 1998,” ujarnya.
Untuk itu, Enggartiasto menambahkan, tugas pemerintah saat ini adalah mengawal sisi pasokan dan permintaan dalam rangkaian proses produksi agar tetap terjadi. Pemerintah bersama pengusaha harus bahu membahu mengangkat sejumlah sektor potensial dan membuka peluang-peluang pasar yang ada.
“Mendorong konsumsi domestik dengan mengutamakan untuk membeli produk-produk dalam negeri, bisa diupayakan untuk menggerakkan ekonomi,” jelas Enggartiasto.
President/Senior Advisor at ASEAN International Advocacy, Shanti Shamdasani menyambut baik kebijakan ‘gas dan rem’ yang diterapkan pemerintah dalam menghadapi wabah covid-19 di Tanah Air. Karena, bila sama sekali tidak ada kegiatan untuk mencegah penyebaran virus, pukulan terhadap sektor ekonomi akan semakin parah.
“Pemerintah bisa mengandalkan potensi dalam negeri untuk mendorong pertumbuhan. Karena, opsi berutang untuk mendorong kegiatan ekonomi di dalam negeri akan sulit. Pasalnya, banyak negara di dunia saat ini membutuhkan pinjaman untuk menyelamatkan ekonominya,” ungkapnya.(msn)