Indovoices.com-Ketika harga minyak anjlok hingga lebih dari 20 persen memicu kekhawatiran akan terjadinya perlambatan ekonomi, bahkan resesi. Tapi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump justru mensyukurinya.
Hal itu disampaikan Trump dalam salah satu cuitan dari serangkaian pernyataan di akun twitter pribadinya @realDonaldTrump. Pernyataan itu dia sampaikan Senin (9/3) malam waktu Indonesia atau pagi waktu AS.
Dalam empat cuitan terkait anjloknya harga minyak dan serangan viros corona yang meng-global, CNBC menuliskan kesan Trump seperti mengecilkan persoalan tersebut.
Trump menyebut penurunan harga minyak baik untuk konsumen dan menyamakan virus corona dengan flu biasa.
“Bagus untuk konsumen, harga bensin turun!” tulis Donald Trump.
Harga minyak turun lebih dari 20 persen pada Senin (9/3) pagi, setelah Arab Saudi mengumumkan pemotongan harga besar-besaran dan peningkatan produksi.
Dalam cuitan lainnya, Trump juga menyalahkan media, serta sikap Rusia dan Arab Saudi yang memperdebatkan harga dan produksi minyak. Hal ini akibatnya telah memicu aksi jual besar-besaran di pasar saham dunia.
Pada Senin (9/3), harga minyak sudah sempat menyentuh level psikologis yakni di bawah USD 30 per barel. Bahkan pada pukul 12.30 WIB, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman April mendatang turun 31,69 persen ke level USD 28,20 per barel.
Namun, pada pukul 17.27 WIB, harga minyak WTI kembali naik dan berada di level USD 31,87 per barel. (msn)