Indovoices.com-Pemerintah Taiwan mewajibkan setiap orang yang menggunakan moda transportasi kereta api dan bus antar kota untuk memakai masker sejak Rabu (1/4/2020).
Dikutip dari Taiwan News, pemeriksaan suhu juga dilakukan secara intensif di stasiun, bandara, pelabuhan, dan area lainnya.
Menteri Perhubungan dan Komunikasi Taiwan Lin Chia Lung pada Selasa (31) mengatakan, semua penumpang di kereta cepat Taiwan (THSR), kereta administratif Taiwan (TRA), dan bus harus mematuhi aturan tersebut.
Lin meminta, para karyawan transportasi publik dan semua penumpang harus mengikuti protokol pandemi selama liburan Qingming mendatang untuk menghindari ledakan kasus virus corona.
Saat ini, pihaknya telah menyediakan sensor infra merah dan temperature gun untuk memeriksa penumpang di 12 stasiun THSR, 239 stasiun TRA, 1.298 kantor pos, bandara, pelabuhan, dan terminal bis.
Wajib memakai masker
Dia meminta semua penumpang agar memakai masker sebelum memasuki tempat-tempat umum itu.
Selain itu, menurut Lin, penumpang dengan suhu tubuh 37,5 sampai 38 derajat celcius tidak diperbolehkan masuk.
Menindaklanjuti aturan tersebut, pemerintah Kota Taipe dan Taipe Baru pun melarang penumpang tanpa masker menggunakan moda transportasi publik.
Kota itu pada mulanya berencana menerapkan aturan itu pada 9 April, yaitu ketika warga Taiwan hanya diperbolehkan membeli sembilan masker dalam dua minggu.
Akan tetapi, setelah pemerintah pusat mengumumkan kebijakan itu, mereka pun mulai mewajibkan pemakaian masker bagi penumpang.Pada Jumat (3/4/2020), Taiwan mengonfirmasi 9 kasus baru virus corona, sehingga total kasus infeksi di negara itu mencapai 348.
Menurut Pusat Komando Epidemi (CECC), tujuh di antara sembilan kasus itu merupakan kasus impor dan dua lainnya adalah transmisi lokal.
Sejauh ini, Taiwan termasuk negara yang memiliki angka infeksi rendah, meski berbatasan langsung dengan China serta memiliki 850.000 penduduk yang tinggal dan bekerja di Negeri Tirai Bambu itu.
Sukses Mengendalikan Virus Corona
Pengalaman berharga dalam menghadapi SARS pada 2003, Taiwan sukses mengendalikan virus corona dengan sejumlah strategi jitunya.
VOA News memberitakan, Pemerintah Taiwan pertama kali menaruh perhatian soal penyebaran virus itu pada Desember 2019 ketika orang-orang di China mulai membicarakannya.
Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) mulai melakukan karantina atas semua penerbangan langsung dari Wuhan pada tanggal 31 Desember 2019.
Taiwan memanfaatkan teknologi masa kini sebagai langkah pecegahan, yaitu mengintegrasikan database asuransi kesehatan nasional dengan database imigrasi dan bea cukai.
Dengan data itu, Taiwan mengidentifikasi kasus dengan membuat peringatan ‘real time’ selama kunjungan berdasarkan riwayat perjalanan dan gejala klinis.
Taiwan juga menggunakan pemindai kode Respon Cepat (QR) dan pelaporan online tentang riwayat perjalanan serta gejala kesehatan untuk mengklasifikasikan risiko infeksi pelancong berdasarkan pada asal penerbangan dan riwayat perjalanan dalam 14 hari terakhir.(msn)